Kabar24.com, JAKARTA — Setiap kali kunjungan ke daerah, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyempatkan diri untuk menikmati kuliner khas di daerah. Bersantap kuliner menjadi satu cara agar bisa lebih segara dan kembali semangat bekerja.
Dikutip dari keterangan resmi Kemendagri, Selasa (20/3/2018), seusai menghadiri acara kirab pusaka di Keraton Surakarta, Tjahjo Kumolo melawat ke Yogyakarta. Di sana, dia mengajak singgah di sebuah warung bakso. Warung bakso itu, hanya sebuah gerobak bakso di trotoar jalan, pinggir Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta.
Meski hanya warung bakso di emperan, Tjahjo Kumolo terlihat begitu menikmati santapan khas itu. Warung bakso bethesda ini lokasinya tepat di tikungan Jalan Juhar Nurhadi atau bersebelahan persis dengan Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Bethesda. Harga semangkuk bakso di tempat ini kisaran Rp15.000-Rp18.000.
Tidak hanya hobi makan, Tjahjo juga punya segudang referensi tempat makan enak di berbagai daerah. Dia cukup hapal makanan enak apa di daerah yang akan dikunjunginya. Bahkan, sampai nama tempat makannya.
"Di Klaten itu yang terkenal adalah sop ayam Pak Min. Nanti kita coba makan di sana," kata Tjahjo.
Demikian saat ke Bali menghadiri acara Ngaben istri Raja Ubud terakhir di Ubud. Usai acara Ngaben, Tjahjo mengajak bersantap siang di Warung Mak Beng di kawasan Sanur.
Baca Juga
Warung Mak Beng, terkenal dengan menu sop kepala ikannya. Sambil menikmati semangkuk sop kepala ikan, bersama kerupuk udang, Tjahjo mengungkapkan alasannya makan di warung Mak Beng.
Kata dia, warung Mak Beng, adalah warung makan favorit Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Setiap datang ke Pulau Dewata, Megawati selalu menyempatkan makan di warung Mak Beng.
Tjahjo juga tak pernah lupa, tempat makannya yang sering dikunjungi sejak kecil. Seperti saat hendak pergi ke Grobogan, tiba-tiba selepas keluar dari Bandara Ahmad Yani Semarang, mobilnya berbelok ke sebuah gang kecil di pojok kota Semarang.
Dalam setiap pidatonya, Tjahjo juga sering menyelipkan ceritanya yang hobi kuliner. Sering pula, dia mengingatkan agar pemerintah daerah menghargai bahkan harus mengangkat kuliner khasnya. Setiap daerah harusnya punya kuliner yang jadi ikon daerah.