Bnisnis.com, MANADO – Menjelang akhir kuartal I/2018, penyerapan anggaran APBD Sulawesi Utara masih rendah. Seluruh SKPD diminta untuk meningkatkan kinerja serapan.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven O. E. Kandouw mengatakan realisasi penyerapan baru 2,6% dari total pagu belanja dalam APBD 2017 senilai Rp4,18 triliun. Padahal, pagu tahun ini mencatatkan rekor dengan pertumbuhan 16,98% dari APBD 2017.
“Sudah mau habis triwulan pertama penyerapan anggaran kita masih 2,6%. Bahaya, memang waktu itu ada kendala di struktur yang disempurnakan. Sebulan kita ditargetkan habiskan Rp400 miliar,” ujarnya hari ini Rabu (14/3/2018).
Peringatan itu disampaikan di depan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sulut dalam rapat evaluasi penyerapan realisasi anggaran dan pelaksanaan transaksi nontunai masing-masing unit kerja.
Steven mengakui memang ada kendala karena masih disempurnakannya struktur di internal pemerintahan. Namun, dia berharap saat ini sudah mulai ada lagi percepatan sesuai target yang diinginkan.
“Tugas kita untuk identifikasi ke dalam. Identifikasi semua program supaya itu dipercepat,” tegasnya.
Seperti diketahui, dari total anggaran belanja senilai Rp4,18 triliun, alokasi belanja publik senilai Rp1,98 triliun. Sementara itu, belanja tidak langsung mencapai Rp2,19 triliun. Steven pun berkomitmen mengakomodasi segala aspek kebutuhan masyarakat.
Dalam catatan Bisnis, Bank Indonesia juga telah memproyeksi pertumbuhan belanja APBD akan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bumi Nyiur Melambai. Dengan demikian, realisasi yang baik sangat penting. Otoritas memproyeksi pertumbuhan ekonomi Sulut tahun ini sekitar 6,6%.