Kabar24.com, TIMIKA - Pertikaian antara dua kelompok warga terjadi di Kwamki Lama, Timika, Papua.
Pasukan Brimob dan TNI dikerahkan ke lokasi bentrokan untuk meredam aksi saling serang antarkelompok warga yang bertikai tersebut.
Kapolres Mimika AKBP Indra Hermawan di Timika, Rabu (14/3/2018) mengatakan pengerahan pasukan Brimob dan TNI ke Kwamki Lama untuk mencegah warga saling serang.
"Situasi di Kwamki Lama sampai sekarang masih bisa kami kendalikan. Sudah ada penambahan pasukan Brimob maupun TNI ke sana," jelas Indra.
Aparat juga menyiagakan personel di titik-titik pintu masuk menuju Kwamki Lama seperti di Check Point 28, dekat Bandara Mozes Kilangin Timika maupun di Ile Ale, jalur masuk dari arah Karang Senang SP3.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan aparat guna mengatasi konflik antarkelompok warga di Kwamki Lama yaitu dengan melakukan pendekatan ke sejumlah tokoh yang dipandang memiliki pengaruh kuat di kalangan warganya.
Baca Juga
Keterlibatan tokoh-tokoh itu diharapkan dapat mengakhiri konflik berkepanjangan di Kwamki Lama yang sudah menelan korban jiwa belasan orang.
Dalam tiga hari terakhir, terjadi tiga kasus pembunuhan di sekitar Kota Timika yang diduga terkait dengan konflik antarkelompok suku-suku pegunungan Papua di Kwamki Lama.
Pada Senin (12/3), dua warga tewas di dua lokasi berbeda. Minus Wamang (25), ditemukan tewas dengan sejumlah luka panah dan sabetan senjata tajam di ruas jalan poros yang menghubungkan SP2-SP5.
Masih pada hari yang sama, Septinus Lokbere, warga Distrik Wania, tewas setelah dibacok dengan senjata tajam di sekitar Check Point 28.
Saat itu korban bersama dua rekannya sedang dalam perjalanan menuju Kwamki Lama untuk membantu salah satu kelompok yang bertikai.
Selanjutnya pada Selasa (13/3), warga menemukan lagi jenazah seorang anak perempuan bernama Ayu Telenggeng (14) di dekat Kios Panjang Kwamki Lama.
Seluruh korban meninggal jenazahnya dibakar oleh kaum kerabatnya di Kwamki Lama.
Cari pelaku
Terkait sejumlah kasus pembunuhan tersebut, Polres Mimika masih terus melakukan penyelidikan untuk menemukan para pelakunya.
"Kami masih melakukan pendalaman untuk mencari tahu siapa pelaku pembunuhan di SP5, Check Point 28 dan di Kios Panjang Kwamki Lama itu dengan meminta keterangan dari warga yang mengetahui kejadian awal," jelas Kapolres Mimika.
Hingga kini polisi masih menahan sekitar 24 warga yang ditangkap di Check Point 28 pada Senin (12/3) petang pascameninggalnya Septinus Lokbere.
Puluhan warga itu diamankan lantaran membawa peralatan perang tradisional seperti busur panah, parang, kapak, tulang kasuari dan lainnya.
"Mereka semua masih kami periksa karena saat kejadian mereka ada di TKP. Kami masih selidiki apakah mereka terlibat kasus pembunuhan itu atau tidak," ujar Indra.