Kabar24.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump akan melakukan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Mei mendatang sebagai tanggapan atas undangan Kim untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin negara tersebut.
Menurut utusan khusus Korsel yang sebelumnya bertemu dengan pejabat Korut, pertemuan AS-Korut itu akan menjadi terobosan baru yang dramatis terkait persoalan program nuklir Korea Utara.
Kim telah menyatakan komitmennya untuk menghentikan program nuklir dan uji coba senjata tersebut, ujar Kepala Keamanan Kantor Kepresidenan Korsel, Chung Eui-yong kepada wartawan di Gedung Putih usai bertemu Trump. Chung melaporkan perkembangan hasil pertemuannya dengan Kim pada Senin lalu sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (9/3/2018).
Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders memastikan Trump akan menerima undangan tersebut untuk bertemu dengan Kim Jong Un pada waktu dan tempat yang ditentukan kemudian.
"Kim berjanji bahwa Korea Utara akan menahan diri dari uji coba nuklir atau rudal," kata Chung Eui-yong kepada wartawan.
Sebelumnya, Trump telah mengindikasikan bahwa Korea Selatan bakal 'membuat pengumuman besar' terkait Korea Utara.
Baca Juga
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menyatakan "dialog" yang alot mungkin akan terjadi dengan Pyongyang dan negosiasi denuklirisasi mungkin akan menemui jalan panjang.
Di Gedung Putih, beredar anggapan bahwa rencana dialog Korea Utara dan Korea Selatan menekan Amerika Serikat untuk bicara dengan Korea Utara.
"Kecuali Korea Utara memulai agresitivitasnya lagi seperti peluncuran rudal, Washington tampaknya bakal menerima tawaran itu," kata pejabat Korsel yang bertemu dengan dengan sejumlah besar pejabat AS, termasuk Penasihat Keamanan Nasional HR McMaster, Menteri Pertahanan Jim Mattis, Direktur Intelijen Nasional Daniel Coats dan pejabat Kementerian Keuangan AS.