Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suriah Membara : Antara Perang Saudara dan Perang Proksi

Setelah mendapatkan kemerdekaannya dari Prancis pada tahun 1946 negara Suriah modern mulai berdiri. Namun, kemerdekaan bagi Suriah bukan berarti negara itu akan selalu damai, dan bebas dari ancaman internal maupun eksternal. Suriah kerap diguncang oleh gejolak serta kudeta militer. Sebagian besar terjadi antara periode 1949-1971.
Pejuang Angkatan Darat Suriah yang didukung Turki menurunkan gambar Pemimpin Kurdistan Workers Party (PKK) Abdullah Ocalan di Desa Kafr Jana di utara Afrin, Suriah, 7 Maret 2018./Reuters
Pejuang Angkatan Darat Suriah yang didukung Turki menurunkan gambar Pemimpin Kurdistan Workers Party (PKK) Abdullah Ocalan di Desa Kafr Jana di utara Afrin, Suriah, 7 Maret 2018./Reuters

Peta Politik Timur Tengah

Setelah mendapatkan kemerdekaannya dari Prancis pada tahun 1946 negara Suriah modern mulai berdiri. Namun, kemerdekaan bagi Suriah bukan berarti negara itu akan selalu damai, dan bebas dari ancaman internal maupun eksternal. Suriah kerap diguncang oleh gejolak serta kudeta militer. Sebagian besar terjadi antara periode 1949-1971.

Karena merasa ada ancaman tersebut, antara periode 1958-1961, Suriah bergabung dengan Mesir membentuk perserikatan yang dikenal dengan RPA (Republik Persatuan Arab).

Perserikatan itu berakhir, karena terjadi kudeta militer di Suriah. Akibat seringnya kudeta militer, sejak tahun 1963 hingga 2011 negara itu memberlakukan UU Darurat Militer.

Undang-undang itu diharapkan akan membuat negara itu stabil.Tapi, berbeda dari harapan, pihak negara Barat ternyata  memandang sistem pemerintahan Suriah dan undang-undang yang diberlakukan tidak demokratis.

Muculnya rezim Presiden Bashar al-Assad melalui penunjukan secara aklamasi dari pemerintahan ayahnya, Hafez al Assad pada 2010 kemudian memberi warna tersendiri dari perkembangan politik di negara itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper