Bisnis.com, JAKARTA -- Turki, Rusia, dan Iran bakal menggelar pertemuan khusus untuk membahas permasalahan Suriah pada April 2018.
Hal itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa (6/3/2018) waktu setempat. Namun, tidak disebutkan lebih detil mengenai apa saja yang akan dibicarakan maupun siapa yang dijadwalkan hadir.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengatakan Turki juga akan menyampaikan kepada Pemerintah AS agar Washington mengambil langkah konkret dalam menyita senjata yang dipasok kepada milisi YPG Kurdi. Reuters melansir Rabu (7/3/2018), perwakilan kedua negara akan bertemu pada 8-9 Maret 2018.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga bakal berkunjung ke Rusia pada 12-14 Maret dan kemudian bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson pada 19 Maret.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Jerman, Cavusoglu dijadwalkan membahas ekstradisi mantan pemimpin Kurdi di Suriah yaitu Saleh Muslim. Muslim dilepaskan oleh pengadilan di Republik Ceko meski ada permintaan ekstradisi dari Turki, pada pekan lalu.
Di sisi lain, Turki sedang menyiapkan pembangunan kamp pengungsian bagi 170.000 pengungsi di dekat Idlib, Suriah dan di wilayah Turki di sekitarnya.
Turki dan pemberontak Suriah menguasai sebagian lahan di Idlib, yang menjadi basis pertahanan terakhir pemberontak Suriah yang ingin menjungkirkan Presiden Bashar Al-Assad.
"Bulan Sabit Merah Turki dan otoritas penanggulangan bencana serta keadaan darurat (AFAD) sudah mulai mempersiapkan pembangunan kamp itu di area Operasi Tameng Eufrat (Euphrates Shield Operation)," terang Aksoy.
Operasi itu merujuk pada penyerangan Turki terhadap milisi ISIS dan pemberontak Syrian Democratic Forces (SDF) di barat laut Suriah pada awal tahun lalu.