Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditanya Sikap Demokrat Pada Pemilu 2019, AHY: Tunggu Tanggal Mainnya

Partai Demokrat menyatakan belum memiliki sikap khusus terkait pengusungan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu tahun depan.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (6/3). Kedatangannya untuk memberikan undangan penyelenggaraan Rapimnas Partai Demokrat pada akhir pekan ini./Bisnis-Amanda Kusumawardhani
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (6/3). Kedatangannya untuk memberikan undangan penyelenggaraan Rapimnas Partai Demokrat pada akhir pekan ini./Bisnis-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Partai Demokrat menyatakan belum memiliki sikap khusus terkait pengusungan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu tahun depan.

Meski terang-terangan mengundang Presiden Joko Widodo untuk hadir dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat pada 10 Maret 2018, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku partainya masih belum menentukan sikap.

"Partai belum memiliki sikap khusus terkait siapa yang diusung. Pada akhirnya, kapan itu, tunggu tanggal mainnya. Partai Demokrat tidak bisa sendirian karena kami hanya pegang tiket 10% lebih sedikit sehingga koalisi sebuah keniscayaan," tuturnya di Istana Negara, Selasa (6/3/2018).

AHY juga tidak dapat memastikan apakah Rapimnas Demokrat yang akan digelar pada 10-11 Maret 2018 itu akan memunculkan nama atau poros partai yang akan didukung. Yang pasti, ungkapnya, agenda utama pada Rapimnas kali ini adalah untuk melakukan konsolidasi seluruh kader Demokrat dengan mengangkat tema besar yakni 'Demokrat Siap'.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan Partai Demokrat merapat ke PDI-P atau poros pemerintah, AHY menegaskan bahwa segala sesuatunya sangat memungkinkan di tengah kedinamisan dan cairnya situasi politik di Tanah Air.

Sementara itu, menanggapi isu mengenai beredarnya poros ketiga sebagai penyeimbang antara poros satu dan dua, AHY mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu.

"Sekali lagi cair dan dinamisnya politik di Indonesia menyulitkan kita secara konklusif menentukan hari ini terhadap sesuatu yang mungkin terjadi empat bulan kemudian. Apakah ada kompromi dari sejumlah parpol berada di poros satu, dua, atau membangun poros ketiga, masih terus dihitung," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper