Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo akan mengirim dokter kepresidenan untuk memantau langsung kondisi B.J. Habibie, Presiden Ke-3 Republik Indonesia, yang saat ini tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Munchen, Jerman.
"Saya akan mengirim dokter kepresidenan untuk memantau langsung kondisi kesehatan beliau di sana, dan Pemerintah Indonesia tentu akan memberi dukungan yang terbaik untuk beliau," kata Presiden dalam pernyataan di akun Facebook yang telah terverifikasi, Minggu (4/3/2018).
Presiden mengajak berdoa untuk kesembuhan Habibie. Jokowi berharap semoga Habibie segera pulih dan kembali ke tengah-tengah kita dalam keadaan sehat seperti sediakala.
Seperti diketahui, dalam sebuah pesan tertulis atas nama Rubijanto (Sekretaris Pribadi Habibie) yang beredar melalui media sosial, Habibie mengharapkan seluruh biaya perawatan dan tindakan medis yang timbul di Muenchen, ditanggung oleh pemerintah RI sesuai undang-undang yang berlaku.
Habibie berharap pada pelaksanaan tindakan operasi jantung di Muenchen nantinya dapat dihadiri atau disaksikan oleh paling tidak dua dokter dari tim dokter kepresidenan RI spesialis ahli jantung ditambah satu orang personil Pasukan Pengamanan Presiden.
Menurut pesan tertulis yang beredar tersebut, klep jantung Habibie termonitor terdapat kebocoran atau seperti yang dialami oleh almarhumah istrinya, Hasri Ainun. Akibat dari kebocoran klep jantung tersebut adalah terjadi penumpukan air pada paru-paru sampai dengan 1,5 liter sehingga terasa sulit atau sesak napas. Selain itu, tensi meningkat sampai lebih dari 180.
Dengan demikian, Habibie perlu menjalani operasi jantung atau operasi dengan metode baru yang lebih canggih. Habibie dikabarkan lebih memilih operasi dengan metode baru yang lebih canggih.