Bisnis.com, JAKARTA - Ada beberapa faktor yang mendorong banyak partai politik tidak berani mengajukan kadernya sebagai calon Presiden.
Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie mengatakan bahwa ada lima faktor yang menyebabkan banyak partai politik tidak percaya diri mempersiapkan kadernya pada kontestasi Pilpres 2019.
“Faktor pertama, ada rasa kurang percaya diri. Mungkin cuma Gedrindra saja yang nampaknya sangat percaya diri,” ujarnya Kamis (1/3/2018).
Dia melanjutkan, faktor berikutnya kurangnya proses kaderisasi yang dijalankan oleh partai politik, kecuali Golkar. Menurutnya, Partai Demokrat yang terus memoles Agus Harimurti Yudhoyono dinilai terlambat karena Agus merupakan representasi keluarga Susilo Bambang Yudhoyono.
Faktor lainnya adalahefek presidential threshold 20% untuk kursi DPR dan secara nasional sebesar 25%. menurutnya, dengan disahkannya peraturan KPU No 7/2017 maka hanya akan ada dua atau tiga calon yang bisa mengusung wakilnya dan menyebabkan partai peserta Pemilu kewalahan dan tidak berani mengusung calon internal.
Faktor biaya yang besar pun menurutnya turut menyebabkan partai politik tidak berani mengusung kader internal. Dia mengatakan, tidak bisa dipungkiri dalam Pilpres menghabiskan biaya triliunan yang meliputi iklan di media, logistik para saksi, alat peraga dan semacamnya.
Baca Juga
“Faktor terakhir tidak berani ambil resiko. Memang parpol yang ada agak kurang berani dan takut gagal. Mereka takut untuk menantang Jokowi yang popularitasnya semakin naik dan sulit dikejar,” ungkapnya.
Menurutnya, banyak partai politik saat ini yang melaksanakan pola politik mengekor atau ikut ramai setelah melihat performa Joko Widodo dlaam berbagai survei yang tetap populer sehingga mendorong banyak partai politik ingin mencari aman dengan melakukan afiliasi politik.