Kabar24.com, DENPASAR—Yayasan Pembangunan Sanur kembali menggelar Sanur Village Festival Ke-13 pada 22-26 Agustus 2018 dengan tema Mandala Giri.
Ketua Umum Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan lokasi festival dipusatkan di Maisonette Inna Grand Bali Beach, Sanur.
“Mandala Giri dapat diartikan secara harafiah sebagai lingkaran dan gunung. Gunung bagi warga Bali adalah hulu atau kepala yang menjadi orientasi spiritual dan kultural,” katanya, Kamis (1/3/2018).
Menurut Sidharta perjalanan SVF hingga saat ini menggambarkan semangat pemikiran untuk memusatkan perhatian kembali pada Gunung Agung. Ketika erupsi terjadi di bulan November 2017, terdapat refleksi kemanusian dan kedekatan alam, yang menjadi sangat penting untuk diwadahi kembali sebagai bagian spirit kreativitas masyarakat Sanur.
Sensitivitas keadaan dan keberadaan Gunung Agung diharapkan dapat mendorong kebersamaan dan kekeluargaan (menyamabraya), hormat dan selalu menjaga alam, mengilhami kreativitas warga, serta menunjukkan bahwa Bali sangat aman untuk dikunjungi sebagai tempat wisata terbaik di dunia.
Festival masih diisi dengan sensasi kuliner dari warung hingga restoran dan hotel bintang lima di food bazaar, yang kesemuanya memberikan harga terjangkau.
Baca Juga
Menikmati malam festival dengan suguhan pagelaran budaya tradisional Bali dan nusantara berbaur dengan beragam genre musik modern. Pagelaran sendratari kolosal yang mengambil judul sesuai tema pelaksanaan SVF 2018.
Ada pula semarak seni bagi publik, seperti body painting, on the spot painting, pameran seni rupa dan fotografi, ice carving, dan fruit carving, kesemuanya meramu citraan festival bernuansa seni rupa mengisi bagian penting festival ini.
Aneka perlombaan dan fun, seperti olah raga marathon, triathlon, futsal, tenis, golf, surfing, wind surfing, fishing competition, parade jukung serta olah raga air lainnya menjadi nilai tambah spektakuler.
Bersepeda jelajahi Sanur. Sambil bersepeda menikmati aktivitas nelayan, keindahan pantai, arsitektur, lansekap, kulinari, situs-situs bersejarah, museum dan galeri seni.
Festival layang-layang internasional merupakan bagian dari festival ini mengantarkan pengunjung mengetahui secara dekat berbagai macam layang-layang mulai tradisional Bali hingga kontemporer dari peserta mancanegara.
Selain itu ada aksi hijau dan lestari yakni penanaman terumbu karang, pelepasan tukik, beach clean up, penanaman bibit mangrove, penanaman pohon langka, edukasi lingkungan hidup maupun kampanye hijau yang melibatkan warga dan wisatawan.