Bisnis.com, SINGAPURA - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Selasa (27/2/2018), mengatakan ia akan merombak kabinetnya setelah parlemen memutuskan untuk memberikan tanggung jawab lebih besar kepada pemimpin selanjutnya yang akan mendukung penggantinya.
Lee, yang merupakan putra sulung pendiri Singapura Lee Kuan Yew dan perdana menteri negara ketiga sejak kemerdekaan pada 1965, pada Oktober mengatakan ia siap untuk mundur dalam beberapa tahun ke depan.
Ia mengatakan sebuah pemilihan baru dapat disebut kapan saja sebelum awal 2021 ketika masa jabatan parlemen berakhir, dan penggantinya kemungkinan akan muncul dari kabinet saat ini.
"Saya akan merombak kembali kabinet setelah parlemen berakhir, untuk memberi pemaparan dan tanggung jawab lebih banyak bagi anggota yang lebih muda. Dengan cara ini, penggantinya akan didukung oleh tim yang lebih kuat dan berpengalaman, berkomitmen untuk memimpin Singapura ke masa depan yang lebih baik dan lebih cerah," kata Lee.
Lee mengatakan parlemen akan dibuka kembali pada bulan Mei setelah reses jangka menengah.
Pertanyaan tentang penggantian di Singapura yang telah diatur oleh Partai Aksi Rakyat (PAP) sejak kemerdekaan menjadi fokus ketika Lee jatuh sakit dalam pidato di televisi pada tahun 2016 dan terjatuh pada sebuah mimbar.
Analis media dan politik Singapura mengatakan Menteri Keuangan Heng Swee Keat, Menteri Pendidikan Ong Ye Kung dan anggota kabinet Chan Chun Sing adalah pesaing untuk menjadi pemimpin pulau tersebut.
Wakil Perdana Menteri Tharman Shanmugaratnam, juga disebut sebagai penerus potensial, tetapi ia telah berulang kali mengatakan dirinya tidak menginginkan pekerjaan itu.
Mantan perdana menteri Goh Chok Tong dalam sebuah unggahan di Facebook pada bulan Desember menuliskan, ia berharap para pemimpin Singapura saat ini dapat memilih penerus potensial Lee dalam waktu enam sampai sembilan bulan.
Lee menanggapi dengan mengatakan prosesnya mungkin akan memakan waktu sedikit lebih lama, media lokal melaporkan.
Pada pemilihan umum 2015, PAP memenangi hampir 70 persen suara rakyat dan menyapu 83 dari 89 kursi parlemen. Perolehan suara terendah partai tersebut adalah 60 persen pada pemilu tahun 2011.
Baca Juga