Kabar24.com, BANTUL - Wayang kulit produk perajin di sentra kerajinan wayang Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dipasarkan sampai ke beberapa negara baik di Asia maupun Eropa.
"Untuk pasar dari wayang produk perajin Desa Wukirsari ini sekitar 60 persen dipasarkan ke luar negeri, sedangkan yang 40 persen dipasarkan di dalam negeri," kata Ketua Paguyuban Perajin Wayang Desa Wukirsari Bantul Suyono di Bantul, Sabtu (24/2/2018).
Menurut Suyono, beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor kerajinan wayang di antaranya Iran, Turki, Kairo, Perancis dan Jepang serta Australia, namun menurutnya pasar terbesar ke Jepang dan Perancis.
"Namun untuk memasarkan wayang kulit ke luar negeri masih belum bisa dilakukan sendiri oleh para perajin, melainkan melalui kerja sama dengan perusahaan eksportir," kata Suyono.
Ia mengatakan, industri kerajinan memproduksi wayang kulit di Desa Wukirsari sudah dilakukan secara turun temurun sejak puluhan tahun lalu, dan hingga saat ini sudah ada sekitar 70 rumah industri.
Suyono yang juga pemilik salah satu industri kerajinan wayang kulit di Desa Wukirsari ini menyebut, kapasitas produksi kerajinan dari seluruh kelompok perajin rata-rata sekitar 5.000-an buah berbagai jenis kerajinan wayang per bulan.
Baca Juga
"Untuk harga kerajinan wayang ada yang paling murah dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah per buah, tergantung tingkat kesulitan dan bentuk tokoh dalam pewayangan, serta jenis bahan baku kulit," katanya.
Suyono mengatakan, terkait dengan bahan baku kerajinan wayang sejauh ini tidak mengalami kendala, karena sudah ada suplier kulit dari Desa Segoroyo Pleret yang sewaktu-waktu siap mengirim berapapun permintaan kulit.
"Bahan baku tidak masalah, yang jadi masalah itu harga kulit yang terus naik, saat ini mencapai Rp90 ribi per kilogram, namun sudah ada kerja sama dengan orang Segoroyoso untuk datangkan kulit," tambah Suyono.