Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gagalkan Penyelundupan 3 Ton Sabu, Ketua DPR: Saya Sangat Apresiasi

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi keberhasilan tim bea cukai Kepulauan Riau yang mengagalkan upaya penyelundupan 3 ton sabu. Barang haram tersebut dibawa dengan kapal ikan Myanmar berbendera Taiwan.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (kedua kiri) bersama Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Deni Surjantoro (kiri) memberikan keterangan saat ungkap kasus narkotika jenis sabu-sabu jaringan internasional di Kantor BNN, Jakarta, Senin (27/2)./Antara-Reno Esnir
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (kedua kiri) bersama Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Deni Surjantoro (kiri) memberikan keterangan saat ungkap kasus narkotika jenis sabu-sabu jaringan internasional di Kantor BNN, Jakarta, Senin (27/2)./Antara-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi keberhasilan tim Bea Cukai Kepulauan Riau yang menggagalkan upaya penyelundupan tiga ton sabu. Barang haram tersebut dibawa dengan kapal ikan Myanmar berbendera Taiwan.

Dia mengaku geram mendengar masih ada sindikat  Bandar narkoba yang mencoba menyelundupkan sabu ke Tanah Air.

"Pertama, saya berikan apresiasi  yang sangat tinggi kepada  tim Bea Cukai Kepri. Ini sudah sangat keterlaluan dan mengkhawatirkan. Saya akan minta Kapolri dan aparat terkait mengusut tuntas sampai ke akarnya," ujarnya dalam keterangan pers, Sabtu (24/2/2018).

Menurutnya, berdasarkan informasi intelejen China yang diberikan kepada BNN, seperti yang disampaikan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso terbukti benar. Ada sekitar lima ton sabu senilai Rp10 triliun menuju perairan Indonesia.

Politisi Golkar ini mengingatkan,berdasarkan informasi dari Kepala BNN, diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp1.200 triliun atau hampir setengah dari total ABPN siap memasuki Indonesia.

"Pantauan terakhir ada di sekitar perairan Timor Leste yang kemudian hilang dari pantauan satelit. Jadi, kita tidak boleh berpuas diri. TNI, Polri, BNN dan Bea Cukai harus tetap waspada,” katanya.

Dia mengharapkan jangan sampai upaya penyelundupan barang haram tersebut justru lebih besar jumlahnya yang lolos daripada yang tertangkap. Terkait penindakan hukum, dia juga meminta yang disasar bukan para awak kapal saja, tetapi perlu ditelusuri hingga ke Bandar besar.

 "Tak hanya awak kapal, bandar harus diusut tuntas. Tak peduli bandar sindikat lokal ataupun internasional, kita akan sikat semua," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper