Bisnis.com, JAKARTA - Tim Perumahan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama sudah bertolak ke Arab Saudi untuk mulai mempersiapkan akomodasi bagi jemaah haji Indonesia.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis mengatakan tim beranggotakan 14 orang ini akan bertugas selama kurang lebih 89 hari, yakni hingga Mei 2018, untuk menyiapkan akomodasi jemaah di Makkah dan Madinah. Tim akan bekerja berdasarkan pakta integritas serta pedoman dan prosedur operasi standar (Standard Operational Procedure/SOP) yang telah ditetapkan.
"Tugas tim ini adalah mengidentifikasi calon hotel, memverifikasi dokumen kepemilikan dan penawaran, serta melakukan pengukuran jarak hotel," terangnya dalam keterangan resmi, Senin (19/2/2018).
Tim itu juga bakal melakukan pemeriksaan rumah (kasfiyah), tamtir/taksir (menaksir rasio luas kamar dengan jumlah jemaah), negosiasi, dan melakukan kesepakatan harga. Atas tugas tersebut, lanjut Sri Ilham, ada sejumlah standar penyediaan akomodasi yang harus dipenuhi.
Pertama, standar administrasi yang mencakup masalah status kepemilikan, manajemen, dan spesifikasi hotel yang akan ditetapkan. Kedua, standar wilayah.
"Tim harus memastikan lokasi hotel mudah diakses layanan transportasi sehingga jemaah juga mendapat kemudahan akses untuk beribadah, baik di hotel maupun di Masjidil Haram," tuturnya.
Ketiga, standar jarak, kualitas, dan harga.
Selain ketiga standar tersebut, penyediaan akomodasi juga harus memenuhi standar kelayakan dengan memperhatikan aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan. Sebagian akomodasi yang disewa di Makkah adalah hotel yang sudah berulang kali dipesan dan sewanya untuk jangka panjang alias multi tahun.
Tidak hanya untuk jemaah, Sri menambahkan tim juga akan mempersiapkan penyediaan akomodasi untuk petugas kloter, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, layanan sektor, dan kesehatan.