Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitude 5,4 yang mengguncang Kepulauan Aru, Maluku, pada Rabu pukul 07.05 WIB dipicu oleh aktivitas sesar aktif di zona Cekungan Aru (Aru Basin).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi, dikutip dari Antara, Rabu (14/2/2018), mengatakan bahwa mekanisme sumber gempa bumi itu berupa sesar turun (normal fault).
Hal itu sesuai dengan karakteristik sumber gempa bumi di zona cekungan yang biasanya mengalami penyesaran turun. Hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi terjadi dengan koordinat episenter pada 6,09 LS dan 133,7 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 60 km arah barat daya Kota Dobo, Kepulauan Aru, Propinsi Maluku pada kedalaman 10 km.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Dobo dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI). Namun belum ada laporan kerusakan dari masyarakat.
Hingga pukul 07.40 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kepulauan Aru dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Moch Riyadi.