Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan Snapchat melonjak 72% menjadi US$285,7 juta atau sekitar Rp3,8 triliun selama Oktober-Desember 2017, melampaui perkiraan para analis.
Para analis sebelumnya memperkirakan pendapatan Snap Inc., pengelola Snapchat, akan mencapai US$253,2 juta.
Sementara itu, jumlah penggunanya naik menjadi 187 juta, juga lebih besar dari proyeksi yang sekitar 184,2 juta pengguna. Reuters melansir, Rabu (7/2/2018), jumlah pengguna aktif harian tumbuh 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menangkis prediksi terjadinya perlambatan.
Perseroan menyatakan pengguna Snapchat dengan gawai bersistem operasi Android menggunakan aplikasi itu lebih lama setelah dilakukan perbaikan software dan para pengiklan menggunakan sistem yang lebih baik yang membuatnya lebih murah serta mudah untuk membeli iklan.
CEO Snap Inc. Imran Khan mengatakan pendapatan dari pelaku bisnis skala kecil meningkat lebih dari dua kali lipat pada kuartal IV/2017 dibandingkan kuartal sebelumnya. Padahal, sebelumnya lebih banyak perusahaan besar yang berkontribusi.
"Kami tahu bahwa untuk membesarkan bisnis ini, beriklan di Snapchat harus dibuat sangat mudah," ujarnya.
Snapchat juga berencana meluncurkan versi terbarunya pada kuartal I/2018, walaupun sudah dapat digunakan oleh sekitar 40 juta penggunanya.
"Kami percaya desain baru akan membuat aplikasi ini lebih sederhana dan mudah digunakan, terutama untuk pengguna yang berusia lebih tua," ungkap Chief Executive Snap Inc. Evan Spiegel.
Pertumbuhan kinerja ini diharapkan dapat mendukung upaya media sosial tersebut untuk bisa bersaing dengan Instagram, yang dimiliki Facebook. Instagram memiliki fitur yang sama dengan Snapchat.