Bisnis.com, JAKARTA - Peritel asal Swedia, H&M, meminta maaf kepada seorang musisi Australia karena sudah menggunakan lagunya untuk iklan tanpa izin.
Harvey Sutherland, musisi tersebut, mengatakan lagu miliknya berjudul Bamboo digunakan dalam iklan H&M yang ditayangkan di akun Instagram peritel tersebut pada Senin, (5/2/2018).
Ketika ditanya oleh warganet, H&M menjawab bahwa lagu tersebut diproduksi secara khusus untuk mereka dan lagu itu tidak memiliki judul. Namun, perusahaan itu kemudian menghapus iklan tersebut setelah Sutherland mempertanyakannya.
"Kami meminta maaf dan telah mengapus konten yang menggunakan musik tersebut dari seluruh akun media sosial kami," demikian permintaan maaf H&M, seperti dilansir BBC.com, Rabu (7/2/2018).
H&M juga menyatakan telah menghubungi Sutherland, tapi belum memberikan penjelasan lebih lanjut. Adapun Sutherland belum memberikan komentar terhadap permintaan maaf ini.
Sutherland, yang memiliki nama asli Mike Katz, telah berkali-kali mempertanyakan penggunaan lagunya di Instagram H&M. Dalam salah satu komentarnya, dia meminta peritel tersebut menghubunginya secara langsung dan menjalin kesepakatan bisnis.
Pengguna Instagram lainnya juga menyoroti hal ini dan bahkan memasang tagar khusus yaitu #payharvey, yang artinya H&M harus membayar sang musisi.
Kasus ini menjadi kasus kedua yang menyandung H&M pada awal 2018, setelah bulan lalu dituding rasis karena memasang iklan yang menampilkan seorang anak lelaki kulit hitam mengenakan sweater bertulisan 'the coolest monkey in the jungle' atau 'monyet paling keren di hutan'.