Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihantam Banjir & Longsor, Jawa Barat Siaga Satu

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan Jabar telah ditetapkan berstatus siaga satu darurat bencana terutama di lokasi rawan seperti Bogor, Bandung, Cianjur, Garut, dan Sukabumi.
Warga menyaksikan proses evakuasi korban longsor di dekat rel KRD Bogor-Sukabumi sepanjang 40 meter yang menggantung akibat pondasi longsor di Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018)./Antara-Arif Firmansyah
Warga menyaksikan proses evakuasi korban longsor di dekat rel KRD Bogor-Sukabumi sepanjang 40 meter yang menggantung akibat pondasi longsor di Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018)./Antara-Arif Firmansyah

Kabar24.com, BOGOR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan Jabar telah ditetapkan berstatus siaga satu darurat bencana terutama di lokasi rawan seperti Bogor, Bandung, Cianjur, Garut, dan Sukabumi.

"Sesuai arahan BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana], sudah ditetapkan siaga satu darurat bencana terutama banjir dan longsor yang berlangsung sampai 31 Mei mendatang," kata Aher, sapaan akrab Heryawan, usai meninjau longsor di Riung Gunug, Puncak, Kabupaten Bogor, Selasa (6/2/2018).

Aher menyebutkan ada banyak titik rawan bencana di Jabar terutama Bandung, Bogor, Garut, dan Cianjur.

Menurutnya, Jabar hadir sebagai kawasan vulkanik muda yang subur tetapi rawan dengan bencana. Dengan demikian, masyarakat diimbau sadar diri, secara kultur tanah memang rawan longsor termasuk gempa yang merata terjadi di seluruh Pulau Jawa.

"Kami meminta masyarakat selalu waspada, hindari tempat rawan bencana. Jika kemudian sudah teridentifikasi bencana, silakan berkoordinasi dengan aparat terkait, ada satgas siaga di bawah BPBD," ucapnya.

Aher mengatakan longsor yang terjadi di beberapa lokasi terus ditangani, begitu juga mitigasi bencana terus dilakukan, sembari mengimbau masyarakat untuk tetap waspada selama puncak musim hujan.

Terkait dengan longsor di Puncak, ada beberapa titik yang mengalami longsor sehingga mengakibatkan jalur Puncak tertutup untuk berbagai jenis kendaraan.

Upaya penanganan sangat tergantung pada cuaca, jika cuaca esok hari nisa panas, penanganan jalur Puncak akan lebih cepat.  "Tapi kalau hujan terus seperti saat ini, dan curah hujan di atas rata-rata akan sulit," ujar Aher.

Tapi, lanjutnya, Ditjen Perhubungan Darat telah menetapkan perbaikan ruas jalan yang tertimpa longsor akan berlangsung selama 10 hari. Adanya upaya tersebut perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat, karena akan mengakibatkan pergerakan barang dan jasa terganggu.

"Memang ada jalur alternatif di Sukabumi, ke Jonggol atau Padalarang. Tapi jalur Sukabumi sudah padat, jika ditambah lagi pengalihan arus," tuturnya.

Untuk karena itu, ujar Aher, tim akan terus bekerja dengan cepat untuk menyelesaikan mitigasi bencana, khususnya upaya menormalkan jalur Puncak agar bisa dilalui.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper