Kabar24.com, JAKARTA - Korea Utara (Korut) memperoleh suku cadang dan teknologi senjata nuklir melalui kedutaan mereka di Berlin, menurut badan intelijen Jerman Bundesamts für erfassungsschutz (BfV).
Dalam wawancara dengan saluran televisi Jerman, NDR, Kepala BfV, Hans-Georg Maassen mengatakan bahwa banyak upaya Korut lewat Kedubes mereka itu yang bisa dihadang dan digagalkan, namun tidak semuanya terdeteksi.
Dia tidak mengatakan jenis teknologi apa yang didapat Korut, namun menegaskan semua itu dapat digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
Korea Utara terus mengembangkan rudal dan senjata nuklir meski kena berbagai sanksi internasional.
Sebuah laporan menyebut bahwa Korut memperoleh hampir US$200 juta tahun lalu dengan mengekspor komoditas yang dilarang. Tujuan ekspor itu antar lain ke China, Rusia dan Malaysia.
"Kami mengamati bahwa banyak kegiatan pengadaan barang dilakukan dari kedutaan," kata Hans-Georg Maassen, pimpinan BfV dalam sebuah wawancara sebagaimana dikutip BBC.com, Senin (5/2/2018).
Baca Juga
Sementara itu, panel ahli PBB telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Korea Utara membantu Suriah untuk mengembangkan senjata kimia serta memberikan rudal balistik ke Myanmar.