Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Waspadai Sentimen Negatif Lebih Besar di Pasar Asia

Gejolak pasar global yang berupa penurunan tajam pada bursa saham Amerika Serikat pada akhir pekan lalu yang ikut menyeret pasar Asia kemarin, diperkirakan masih akan kembali terulang pada masa depan.
ilustrasi/Reuters
ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA — Gejolak pasar global yang berupa penurunan tajam pada bursa saham Amerika Serikat pada akhir pekan lalu yang ikut menyeret pasar Asia kemarin, diperkirakan masih akan kembali terulang pada masa depan.

Kepala Ekonom Standard Chartered Plc. untuk kawasan Asia David Mann mengatakan fenomena yang terjadi pada pasar Asia tersebut, diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang baik bagi investor Benua Kuning. Menurutnya, para investro harus lebih terbiasa dengan kondisi pasar yang tak stabil, karena kebijakan The Fed akan terus mengikis reli selama bertahun-tahun pada ekuitas global.

“Masalah bagi sebagian besar pasar Asia adalah, apakah kenaikan upah AS pekan lalu akan kembali berlanjut? Jika iya, maka target inflasi akan lebih mudah tercapai, yang berarti akan ada sentimen negatif yang lebih besar lagi di pasar Asia pada masa depan,” katanya, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (5/2).

Di sisi lain, situasi yang terjadi di Paman Sam tersebut berpeluang membuat bank sentral di negara berkembang Asia memperhitungkan kembali kebijakan moneternya. Pasalnya, dengan kondisi ekonomi global yang terus menguat sejak tahun lalu, sebagian besar otoritas moneter di Asia tengah bersiap melakukan pengetatan moneter.

Seperti diketahui bursa saham Asia melemah pada perdagangan Senin (5/2) di tengah kekhawatiran laju inflasi AS yang akan kembali menekan pasar obligasi global.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tercatat melemah 1,6%, sehingga melanjukan pelemahan tiga hari berturut-turut pada Senin. Adapun, indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga tercatat melemah, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 1,3%, indeks SE Thailand turun 1,09%, indeks FTSE Malaysia KLCI melemah 0,93%, dan indeks PSEi Filipina jatuh 2,21%.

Pada saat yang sama Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melemah 2,17% dan 2,55%, dan indeks Hang Seng ditutup melemah 1,09%. Dari sekian banyak bursa utama Asia, bursa saham China yang berakhir di zona hijau dengan indeks Shanghai Composite menguat 0,73% dan indeks CSI 300 naik 0,07%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper