Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo membuka cerita mengapa dirinya menjadi imam salat saat berkunjung ke Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018 ). Dari foto yang beredar, salah satu makmumnya adalah Presiden Asraf Ghani.
“Itu kan Salat Zuhur, imamnya dari imam masjid di sana. Kemudian kita kan ingin jamak taqdim lanjutkan ke [salat] asar, saya ya maju,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2018) siang.
Presiden menilai sebagai hal biasa dirinya menjadi imam salat itu. Dia justru mempertanyakan mengapa hal itu diramaikan.
Pernyataan Presiden itu secara tidak langsung merupakan jawaban atas apresiasi yang diberikan masyarakat terkait dirinya menjadi imam salat di Afghanistan, termasuk yang mengaitkannya dengan masalah pencitraan.
Mengenai keberaniannya berkunjung ke Afghanistan meskipun sebelumnya sudah ada aksi bom bunuh diri, Presiden Jokowi mengatakan karena hal itu memang sudah direncanakan.
“Itu kan satu kawasan di Asia Selatan. Wong dari sini ke sini dekat,” ucap Kepala Negara.
Selain itu, lanjut Presiden Jokowi, karena kita harus mengerti Presiden Ashraf Ghani sudah ke Jakarta. Yang kedua, Ibu Negara Rula Ghani juga sudah ke Indonesia. Kemudian dari HPC (Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan) juga pernah berkunjung ke Indonesia.
“Jadi kalau kita kesana ya kita ingin kunjungan balik,” kata Presiden seraya menambahkan, ini nanti akan ditindaklanjuti oleh Wakil Presiden pada Februari ini.
Presiden menambahkan, dari sana kita ingin bisa memediasi itu (konflik di Afghanistan). Karena itu, kewajiban kita untuk ikut menjaga perdamaian dunia, dan itu diamanatkan oleh konstitusi.