Kabar24.com, MALANG—Mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Olivia Afina dan Kayla Azzahra menggunakan kopi sebagai media untuk menyuarakan perdamaian ke seluruh ASEAN.
Keduanya mendatangi beberapa negara di ASEAN sembari membagikan kopi yang dibungkus sendiri dengan menuliskan pesan singkat pada kemasannya.
"Aku dan Kayla bawa kopi Indonesia yang kurang terkenal. Ada pesan yang ingin aku sampaikan tentang keberagaman ASEAN melalui kopi yang aku package itu," kata Olivia di Malang, Senin (29/1/2018).
Mahasiswa semester delapan ini menuturkan, meminum kopi adalah sebuah tradisi konvensional masyarakat untuk berdiskusi. Secara tidak disadari, kebiasaan ini banyak menghasilkan pemikiran-pemikiran baru.
“Kopi itu juga unik karena dia berkarakter,” ungkap salah satu delegasi Indonesia pada ASEAN-ROK Youth Exchange Visit di Kamboja tersebut.
Pesan di bungkus kopi yang dia tulis bersama Kayla itu bertujuan untuk menyebarkan pesan perdamaian di ASEAN. Cara ini juga menjadi jalan bagi keduanya mengenalkan Indonesia sebagai negara yang merepresentasikan keanekaragaman ASEAN.
ASEAN dipilih karena Indonesia adalah bagian dari ASEAN, selain banyaknya pendapat sumbang tentang ASEAN.
"Kami pilih ASEAN karena berangkat dari persprektif orang sekitar tentang ASEAN yang pesimistis, useless, dan gak punya progress," ucap Olivia.
Satu tahun menjalankan misinya ke lima negara ASEAN seperti Thailand, Kamboja, Myanmar, Malaysia, dan Singapura bukan tanpa hambatan. Partner Olivia, Kayla pernah merasa rasa was-was atas langkah yang tengah ditempuh.
Hal itu terkait dengan persepsi masyarakat yang diberi kopi berpendangan negarif, yakni berusaha mencelakakan mereka dengan membagi kopi beracun dan semacamnya.
“Tapi setelah kami a niat dan jalan ternyata hampir semua orang yang kami beri h kopi ini merasa senang dan ngasih feedback yang postif,” ungkap Kayla.
Selain mengkampanyekan tentang perdamaian melalui diplomasi kopi, Olivia dan Kayla juga membawa isu sosial budaya dalam misinya. Keanekaragaman ASEAN yang luar biasa menjadi bahasan penting pada setiap kunjungannya.
"Aku berangkat dari isu sosal budaya, karena menurutku budaya itu bisa merepresentasikan setiap negara," ungkap Olvia.
Terus memperluas penyebaran pesan perdamaian, dua dara cantik ini juga mengabadikan perjalanannya dalam project video yang ia beri nama 'Kuy Project yang bertujuan memperkenlakan ASEAN ke luar ASEAN.
Dia berharap, kelak apa yang dilakukannya dapat berdampak positif. Keduanya . bercita-cita untuk membentuk sebuah organisasi yang khusus mewadahi para pekerja seni di ASEAN untuk melestarikan budaya negaranya masing-masing.
"Karena pekerja seni ASEAN menciptakan keunikan budaya ASEAN,”ujarnya.