Bisnis.com, JAKARTA—Kanazawa University menggiatkan upaya menarik lebih banyak mahasiswa yang berasal dari luar negeri, termasuk dari Indonesia. Saat ini Indonesia mencatatkan kontribusi mahasiswa terbanyak di antara negara-negara Asean lainnya.
Koetsu Yamazaki, Presiden Kanazawa University, mengatakan pihaknya menargetkan jumlah mahasiswa asing sebanyak 1.510 orang pada 2019 dan terus meningkat hingga 2.200 orang pada 2023. Untuk mencapai target tersebut, Kanazawa University mengembangkan program pertukaran mahasiswa dan kelas perkuliahan dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
"Kami juga meningkatkan program pertukaran mahasiswa melalui mitra kerja dan mengadakan ujian masuk untuk mahasiswa internasional," ujarnya.
Kanazawa University merupakan salah satu universitas yang dipilih oleh Kementerian Pendidikan Jepang untuk menjadi Top Global University Project dari 780 universitas yang ada di Jepang. Jumlah universitas yang dipilih untuk proyek ini sebanyak 37 universitas. Pemerintah Jepang berharap ke-37 universitas ini menjadi universitas inovatif untuk membawa masyarakat Jepang lebih mengglobal.
Kanazawa University saat ini memiliki beberapa program internasional dengan menggandeng universitas dari negara lain, termasuk negara-negara kawasan Asia Tenggara. Untuk Indonesia, Kanazawa University memiliki double degree program dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dengan ITB, Kanazawa University memiliki program double degree untuk tingkat S2 dan S3. Jumlah mahasiswa ITB yang diterima tiap tahun ajaran masing-masing sebanyak 10 dan 5 mahasiswa.
Sementara itu, untuk program double degree dengan UGM tersedia untuk jenjang S2 dengan jumlah mahasiswa yang diterima tiap tahun ajaran sebanyak 10 mahasiswa. “Kami juga sedang menyelesaikan kerja sama dengan Universitas Indonesia untuk program double degree,” jelasnya.
Dari data per Mei 2017, sebanyak 100 mahasiswa Indonesia tengah menempuh pendidikan di Kanazawa University dari total 585 mahasiswa asing. Jumlah ini merupakan jumlah terbesar dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Koetsu menyebutkan Indonesia menyumbang mahasiswa Asia terbanyak selain China.
Selain dengan ITB dan UGM, Kanazawa University tercatat menjalin kerja sama dengan VNU University of Science di Vietnam, Chulalongkorn University di Thailand. Dalam waktu dekat, Kanazawa University akan membuka program double degree dengan King Mongkut’s University of Technology Thonburi di Thailand.
Kanazawa University juga memiliki twinning program untuk level undergraduate. Dalam program ini, beberapa universitas di Asean yang telah diajak kerja sama antara lain Foreign Trade University, the University of Social Sciencies and Humanities, dan Ho Chi Minh City University of Technology. Ketiga universitas tersebut berada di Vietnam.
Untuk pertukaran pelajar, KU memiliki program Japan-Asia Youth Exchange Program in Science (Sakura Exchange Program in Science) yang bertujuan memfasilitasi kunjungan singkat dari pemuda negara-negara Asia ke Jepang dan bertukar ilmu di bidang pengetahuan alam dan teknologi.
“Kami juga membangun asrama sebagai tempat tinggal mahasiswa Jepang dan mahasiswa internasional, mereka tinggal bersama di asrama ini. Selain itu, kami memiliki sistem tutor, pemandu, dan layanan konseling untuk mahasiswa dalam bahasa Inggris.
Adapun, Kanazawa University memiliki 3 colleges untuk jenjang S1, 6 graduate schools untuk jenjang lebih lanjut, 1 rumah sakit universitas, dan 1 institut penelitian kanker.