Kabar24.com, JAKARTA—Di tengah upayanya untuk keluar dari kebangkrutan, perusahaan mainan Toys “R’ Us mengumukan rencananya untuk kembali akan menutup sekitar seperlima gerainya di Amerika Serikat.
Adapun, proses penutupan gerainya yang mencapai 180 toko tersebut akan dilakukan mulai Februari hingga pertengahan April mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Toys “R” Us David Brandon dalam keterangan resminya.
“Penutupan hanya akan dilakukan di gerai-gerai yang ada di AS. Sementara di Kanada yang berjumlah 83 toko masih akan terus beroperasi,” kata Kepala Unit Toys “R” Us Kanada Melanie Teed-Murch, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/1).
Raksasa pembuat mainan asal Paman Sam ini sejatinya telah mengajukan permohonan perlindungan dari kebangkrutan. Permohonan yang berupa izin restrukturisasi utang jangka panjang senilai US$5 milar tersebut diajukan tepat sebelum musim liburan akhir tahun di AS dan Kanada pada 2017 lalu.
Perusahaan ini mengaku telah menyisihkan lebih dari US$400 juta dari bantuan kepailitan untuk melakukan proses rebranding. Salah satunya dengan membangun 900 gerai baru yang lebih modern dalam tiga tahun ke depan.
Kebijakan lain yang diambil adalah dengan menarik tenaga kerja yang berpengalaman. Selain itu Toys “R” Us juga mengumumkan rencananya untuk ikut terjun di bisnis sektor e-commerce. Perusahaan mengakui kesalahannya pada masa lalu karena tidak memanfaatkan dengan baik pergeseran tren belanja tersebut.