Kabar24.com, JAKARTA — Aktivitas ekspor Jepang pada Desember 2017 kembali menunjukkan kenaikan.
Kementerian Keuangan Jepang dalam keterangan resminya melaporkan eskpor nasional naik 9,3% pada Desember secara year on year (yoy).
Kendati di bawah perkiraan para ekonom dengan 10,1%, kenaikan tersebut menjadi yang ke 13 kalinya secara berturut-turut.
Dengan nilai, ekspor mencapai 7,3 triliun yen (US$66,27 miliar) pada Desember, jumlah tersebut menjadi yang terbesar sejak September 2008 ketika krisis keuangan global terjadi.
“Kami berharap kuatnya permintaan eksternal akan memicu pertumbuhan investasi, belanja konsumen, dan pertumbuhan ekonomi Jepang,” tulis Kementerian Keuangan Jepang, dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/1/2018).
Ekspor ke China, yang merupakan mitra dagang terbesar Negeri Sakura, berhasil naik 15,8% secara yoy pada Desember.
Kenaikan tersebut didorong oleh permintaan yang besar dari produk semikonduktor dan komponen eletronik. Pertumbuhan tersebut menjadi rekor tersendiri selama setahun terakhir.
Sementara itu, pengiriman ke Asia secara keseluruhan tumbuh 9,9% pada bulan lalu. Ekspor ke Asia tersebut mencakup setengah dari porsi ekspor Jepang secara keseluruhan.
"Kami meyakini bahwa sektor perdagangan mendukung pertumbuhan yang kuat pada kuartal IV/2017. Mengingat belanja konsumen juga terlihat mengalami rebound pada kuartal akhir tahun lalu," kata Marcel Thieliant, ekonom senior Jepang di Capital Economics.
Di sisi lain, dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan Jepang, aktivitas manufaktur domestik berhasil tumbuh pada laju tercepatnya selama empat tahun terakhir pada Januari 2018. Adapun, tingkat produksi dan penyerapan tenaga kerja dilaporkan berhasil menguat.