Kabar24.com, JAKARTA — Pakta perjanjian dagang bebas Trans-Pacific Patnership (TPP) ditargetkan ditandatangani negara anggota pada Maret mendatang.
Menteri Perekonomian Jepang Tshimitsu Motegi mengatakan, proses penandatanganan tersebut akan dilakukan saat negara anggota TPP bertemu di Chile.
Hal ini dinilai oleh para pejabat negara anggota sebagai sebuah kemajuan yang sangat berarti, setelah sempat tertekan oleh keputusan Amerika Serikat yang menarik diri dari pakta tersebut.
“Kesepakatan ini nantinya akan dikenal dan diberi nama Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership atau CPTTP. Kerja sama yang baru ini akan menjadi mesin untuk menangkal proteksionisme,” kata Motegi, seperti diktuip dari Reuters, Selasa (23/1/2018).
Adapun, kesepakatan tersebut diperoleh oleh 11 negara anggota setelah melakukan pertemuan di Tokyo. Pertemuan tersebut diklaim telah berhasil menyelesaikan isu sensitif mengenai perlindungan pada industri kebudayaan seperti film, TV, dan musik negara anggota.
Motegi juga mengatakan, meskipun perjanjian tersebut segera disahkan dalam waktu dekat, mereka akan tetap berusaha membujuk Paman Sam.
Kemajuan berarti dari pakta perdagangan ini sejatinya dimulai pada November lalu. Kala itu, 11 negara anggota termasuk Jepang, Australia, dan Kanada menyepakati proposal perjanjian baru yang tak lagi memasukkan kebutuhan dan usulan AS saat pertama dibentuk.
“Hasil ini menegaskan kembali komitmen kolektif negara-negara CPTPP terhadap liberalisasi perdagangan dan integrasi regional yang lebih besar,” kata Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura dalam pernyataan resminya.