Kabar24.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla berpesan agar pada pemilu presiden tahun depan konstitusi dijunjung tinggi.
Seperti diketahui, kendati tahun ini pemilu yang dijalani adalah dalam memilih kepala daerah, namun atmosfer yang timbul tidak jarang dikaitkan dengan pemilu presiden 2019.
Bahkan, lembaga-lembaga pro demokrasi sudah memperkirakan dan mengkhawatirkan pemilu presiden 2019 akan diwarnai politik identitas yang syarat akan kebencian.
Di sisi lain, Jusuf Kalla alias JK pun berencana pensiun dari dunia politik setelah masa jabatannya sebagai wakil presiden periode 2014-2019 berakhir.
Oleh karena itu dia berpesan kepada calon-calon pemimpin yang akan mengikuti kontestasi demokrasi tersebut.
“Pergantian sesuai konstitusi saja. Dan itu nanti para calon ada waktu hampir satu setangah tahun. Tinggal nanti bagaimana calon masing-masing,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (23/1).
Baca Juga
Saat ditanyai mengenai banyaknya purnawirawan jenderal yang menghiasi Kabinet Kerja menurutnya hal itu biasa saja. Hal itu tidak terkait dengan upaya pemerintah memperkuat posisi menghadapi dinamika politik 2019.
“Yang baru hanya Pak Moeldoko. Sebelumnya juga jenderal sudah ada. Pak Luhut kan bukan hal yang baru. Tapi menghadapi kita kan sudah pengalaman. Sudah tiga kali pilpres dan pemilu sudah diadakan pemilu dan berjalan baik saja. Tidak ada jadi masalah besar,” ujarnya.