Kabar24.com, JAKARTA — Pemerintah Vietnam bakal mempercepat dan meningkatkan penjualan saham perusahan milik negaranya pada tahun ini.
Dalam keterangan resminya, Pemerintah Vietnam berencana menjual saham perusahaan pelat merah (BUMN) 6,5 kali lebih banyak dari yang ditawarkan pada tahun lalu. Langkah itu dinilai bakal membantu negara lumbung padi tersebut untuk meningkatkan pendapatan nasional dan mendongkrak pertumbuhan ekonominya.
“Kami membutuhkan lebih banyak ivestasi asing. Di sisi lain kami juga butuh investor yang mampu membatu perusahan nasional kami memperbaiki tata kelola perusahaan. Privatisasi perusahaan negara adalah solusinya,” kata Wakil Perdana Menteri Vuong Dinh Hue, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (22/1/2018).
Berdasarkan data Pemerintah Vietnam, pada tahun lalu negara tersebut mengumpulkan dana hingga US$6 miliar dari penjualan saham BUMN. Adapun, aset atau saham BUMN yang dijual pada tahun ini adalah yang bergerak di sektor energi.
Seperti diketahui, Vietnam adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat du dunia pada tahun lalu, dengan menebus 6,8%. Namun, salah satu hambatan negara tersebut pada tahun lalu adalah tingkat utang publik yang tinggi, sehingga menghambat belanja pemerintah.
HSBC Holdings Plc dalam risetnya menyebutkan, tingkat utang domestik Vietnam berpeluang mendekati batas yang ditentukan oleh konsititusi sebesar 65% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun depan. Untuk itu negara ini perlu melakukan konsolidasi fiskal demi membendung ancaman tersebut.
Seperti diketahui, BUMN Vietnam yang selama ini dikuasai Partai Komunis pernah menjadi sumber penghasil terbesar dan pendorong pertumbuhan nasionalutama. Namun kini, para pejabat di Hanoi berusaha memperluas ruang dan mendorong kehadiran investor swasta. Langkah itu dilakukan beberapa dekade setelah reformasi "Doi Moi" pada 1986, yang membuat Vietnam membawa negara tersebut menjadi berorientasi pasar.