Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan terminal hewan (live stock) di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu akan terealisasi, setelah kesepakatan (MoU) antara GM PT Pelabuhan Indonesia II cabang Bengkulu Drajat Sulistyo dan Ketua Seknas Badan usaha milik petani (BUMP) Indonesia, Edi Waluyo kemarin, Senin (15/01).
Adapun penandatanganan kesepakatan tersebut disaksikan oleh staf ahli Menteri Bappenas, Himawan Haroyoga serta dihadiri utusan dari The Australian Lot Feeders Association yang telah belerja sama dengan BUMP dalam pengembangan sapi di indonesia.
Menurut Drajat Sulistyo, tujuan MoU merupakan tindak lanjut PT Pelabuhan indonesia II Cabang Bengkulu tentang rencana pembangunan terminal hewan (Live Stock) sebagai dukungan kepada pemerintah untuk swasembada daging nasional khususnya di wilyah Sumatera.
"Kami bangga telah menjadikan provinsi Bengkulu sebagai sentra hewan khususnya sapi dengan menyediakan fasilitas live stock bagi hewan yang merupakan terminal pertama di Indonesia," jelas Drajat seperti dalam rilisnya.
Seperti diketahui, Pelabuhan Pulau Baai merupakan pilihan dari Kementerian pertanian menjadi pusat sapi nasional, untuk itu PT Pelindo II Bengkulu telah menyiapkan lahan Live Stock seluas 230 ha dengan apasitas maksimal mencapai 700 ribu ekor pertahun.
"Terminal sapi skala nasional akan menampung sapi asal luar negeri maupun domestik," pungkasnya.