Kabar24.com, MALANG—Beras menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang pada Desember 2017 yang angkanya mencapai 0,49%.
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang M. Sarjan mengatakan dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok mengalami inflasi, dua kelompok mengalami deflasi dan satu kelompok tetap.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan sebesar 2,36 %, sedangkan kelompok yang mengalami deflasi terbesar adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,13%,” katanya di Malang, Selasa (2/1/2018).
Sepuluh komoditas teratas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2017, yakni beras, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah tomat sayur, tarif kereta api, rokok kretek filter, rokok kretek, bahan bakar rumah tangga, dan bawang merah.
Sedangkan sepuluh komoditas terbesar yang mengalami penurunan harga pada Desember 2017. Yakni batu bata/batu tela, besi beton, apel, bawang putih, semangka, tempe, emas perhiasan, bumbu masak jadi, tepung beras dan gula pasir. Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2017 sebesar 3,75 % dan tingkatØ inflasi tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2017) sebesar 3,75 %.
Sepuluh komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi di sepanjang tahun 2017 adalah tarif listrik, beras, bensin, rekreasi, tarif pulsa ponsel, biaya perpanjangan STNK, rokok kretek filter, telur ayam ras, tarif kereta api, dan besi beton.
Sepuluh komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi atau mengerem inflasi di sepanjang 2017 adalah angkutan udara, bawang putih, bawang merah, cabai merah, semen, gula pasir, cabai rawit, pisang, komputer tablet, dan batu bata/batu tela.
.Sebanyak 4 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan sati kelompok tetap. Tingkat inflasi per kelompok pengeluaran disajikan pada tabel 1.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2017, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0.4343, kelompok Kesehatan sebesar 0.0001, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0.0538, kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0.03838. Kelompok Pengeluaran yang tetap pada Desember 2017, yakni kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0001%. Kelompok pengeluaran yang menahan laju inflasi pada Desember 2017 adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,0329%, dan kelompok sandang sebesar 0,0005 %.
Kelompok bahan makanan pada Desember 2017 mengalami inflasi 2,36 % atau terjadi kenaikan angka indeks dari 137.09 pada November 2017 menjadi 140.32 pada Desember 2017.
Kelompok bahan makanan pada Desember 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,4343 %. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi a.l beras sebesar 0,1523%, telur ayam ras sebesar 0,1175%, daging ayam ras sebesar 0,0737 %, cabai merah sebesar 0,0386 %, tomat sayur sebesar 0,0262 %, dan bawang merah sebesar 0,0113 %.
Sub kelompok jasa keuangan, sub kelompok sarana dan penunjang transportasi, serta sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan. Secara keseluruhan Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada Desember 2017 memberikan sumbangan inflasi 0,0383%. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah angkutan udara sebesar 0,0032%, bensin sebesar 0,0101 %, dan tarif kereta api sebesar 0,025 %.