Bisnis.com, JAKARTA - Lepas dari tuntutan suap, Chairman Lotte Group Shin Dong Bin bebas kembali mengendalikan salah satu perusahaan terbesar Korea Selatan itu.
Pada Jumat (22/12/2017), Pengadilan Distrik Pusat Seoul memberikan hukuman 20 bulan penjara dengan masa percobaan selama 2 tahun. Artinya, Shin bebas kembali bekerja dan mengendalikan Lotte Group.
Pengadilan melepaskan Shin dari kasus pelanggaran tugas fidusia dan penggelapan dana. "Saya meminta maaf kepada publik," ujarnya, ketika meninggalkan pengadilan, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, pihak Lotte Group menyatakan menghormati putusan pengadilan. "Para petinggi dan karyawan Lotte Group akan bersatu untuk memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan memberikan yang terbaik untuk memenuhi kewajiban sosial kami," papar perusahaan itu.
Pihak kejaksaan, yang membawa kasus ini ke pengadilan, belum memberikan komentar. Para pengamat hukum memperkirakan kejaksaan akan mengajukan banding atas putusan ini.
Namun, Shin masih harus menghadapi persidangan atas kasus korupsi yang lain. Dia dituding melakukan penyuapan yang melibatkan mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun Hye. Pihak kejaksaan menuntut hukuman 4 tahun penjara dan denda 7 miliar won atau sekitar US$6,49 juta.
Saat ini, Lotte Group tengah mengalami masa sulit terutama di China. Perusahaan itu mendapat tekanan dari hubungan Korsel-China yang sedang kurang harmonis terkait pembangunan sistem pertahanan anti misil AS di Korsel. Akibatnya, perusahaan kehilangan potensi penjualan di pasar ritel Negeri Panda.
Penjualan hypermarket di China pada kuartal III/2017 hilang, membuat perusahaan hanya mampu membukukan US$278.000 dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$264 juta. Nyaris semua gerai Lotte Mart di China ditutup oleh otoritas setempat dengan alasan sistem keamanan dari kebakaran. Hal ini membuat Lotte Group memutuskan untuk menjual unit bisnis itu.