Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Rp67,2 Miliar, Penerimaan KPPBC Ngurah Rai Tahun Ini Lebih Rendah

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai atau KPPBC Ngurah Rai membukukan realisasi penerimaan hingga awal Desember senilai Rp67,2 miliar atau baru 96,15% dari target yang dibebankan pada tahun ini Rp69,8 miliar.
Sejumlah wisatawan keluar dari pintu kedatangan terminal internasional Bandara Ngurah Rai, Minggu (26/11/2017)/Bisnis - Ema Sukarelawanto
Sejumlah wisatawan keluar dari pintu kedatangan terminal internasional Bandara Ngurah Rai, Minggu (26/11/2017)/Bisnis - Ema Sukarelawanto

Kabar24.com, DENPASAR—Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai atau KPPBC Ngurah Rai membukukan realisasi penerimaan hingga awal Desember senilai Rp67,2 miliar atau baru 96,15% dari target yang dibebankan pada tahun ini Rp69,8 miliar.

Jika dibandingkan dengan 2016, penerimaan pada 2017 lebih rendah. Pada tahun lalu, total penerimaan KPPBC Ngurah Rai mencapai Rp86,5 miliar.

Dari total penerimaan pada tahun ini, bea masuk berkontribusi senilai Rp65,16 miliar, bea keluar senilai Rp376.000, dan bea cukai Rp2 miliar. Adapun rincian penerimaan bea impor berasal dari pemerbitahuan impor barang senilai Rp53,1 miliar, barang kiriman perusahaan jasa titipan Rp9 miliar, dan bandara Rp2,9 miliar.

Kepala KPPBC Ngurah Rai Indrawan Indarjono tidak menyebutkan faktor yang menurunkan perolehan penerimaan negara pada tahun ini. Pihaknya hanya menyatakan sangat optimistis sisa sebulan akan bisa memenuhi target yang dibebankan.

“Masih ada waktu efektif untuk mengejar sisa target penerimaan,” jelasnya, Kamis (13/12/2017).

Dia mengungkapkan objek yang banyak memberikan sumbangan penerimaan pendapatan bagi KPPBC Ngurah Rai adalah kargo dari Trakindo, perhiasan dan termasuk dari Sumbawa. Indrawan mengatakan kedepannya KPPBC Ngurah Rai akan meningkatkan layanan bagi eksportir dan importir.

Apalagi dengan rencana menjadikan Bali sebagai hub seperti Singapura, sehingga pihaknya akan meningkatkan layanan bagi pemilik barang. Meski demikian, diakuinya peningkatan kualitas itu belum tentu meningkatkan pendapatan, karena barang yang dikirim hanya menumpang melalui Bali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper