Bisnis.com, DHAKA - Akayed Ullah, tersangka Bangladesh dalam ledakan bom pada Senin (11/12) di New York Times square, memberi selebaran (leaflet) pemimpin militan Jasim Uddin kepada istrinya dan memintanya untuk membacanya pada September lalu. "Itu mengindikasikan dia seorang radikal," kata seorang pejabat tinggi polisi Kamis (14/12/2017).
Istri Akayed Jannatul Ferdous Jui mengemukakan informasi tersebut saat diinterogasi, kata Kepala Unit Terorisme dan Teroris Transnasional Polisi Metropolitan Dhaka (DMP) Monirul Islam.
Dia mengatakan Akayed Ullah (foto Reuters) mungkin telah mengalami radikalisasi diri melalui internet setelah pergi ke AS karena dia tidak memiliki catatan kriminal di Bangladesh. Monirul juga mengatakan polisi tidak menemukan hubungan Akayed dalam kegiatan militan di Bangladesh.
Mengutip Jui, kepala CTTC mengatakan dia juga membahas isi selebaran tersebut dengan suaminya.
Monirul mengatakan Akayed mengikuti dress codeIslami, mengatur secara ketat dan mengajak Namaz secara teratur selama kunjungan terakhirnya ke Bangladesh.
Selama berada di rumah, sebagian besar waktu dia tetap sibuk dengan laptopnya, kata Monirul dengan mengutip istri Akayed.
Baca Juga
"Kami menginterogasi anggota keluarganya untuk mengetahui rincian tentang Akayed," kata Kepala CTTC.
Selama interogasi, istri Akayed Jannatul Ferdous Jui mengungkapkan informasi tentang dia. Monirul mengatakan istri Akayed memberi tahu polisi Akayed mengunjungi Bangladesh pada 18 September.
Selama berada di Bangladesh, dia sering berkunjung ke luar Dhaka beberapa kali tapi dia tidak tahu ke mana dia pergi. "Selain itu, ia menghabiskan sebagian besar waktunya bersama keluarga," kata Monirul sambil mengutip Jui.
Dia mengatakan polisi sekarang menginterogasi ipar Akayed, Joy.
Sebelumnya, Polisi menahan istri Akayed Jannatul Ferdous Jui, ayah mertuanya Zulfikar Haider, ibu mertua Mahfuza Akhter dari daerah kota Jigatala pada hari Selasa untuk diinterogasi.
Tim CTTC menginterogasi mereka untuk hari kedua sejak Rabu pagi.