Bisnis.com, JAKARTA-Badan Amil Zakat Nasional melakukan inovasi penggalangan dana melalui jejaring media sosial. Hal ini dilakukan seiring terus meningkatnya jumlah pengguna sarana komunikasi itu.
Deputi Direktur Baznas M Arifin Purwakananta mengatakan pemanfaatan media sosial sejalan dengan semangat Baznas untuk menjadi organisasi pengelola zakat yang proaktif menggunakan platform digital sebagai sarana fundraising.
“Alasannya, saat ini masyarakat mulai beralih menggunakan teknologi digital dalam berkomunikasi maupun bertransaksi,” katanya, Jumat (8/12/2017).
Menurutnya, berdasar data dari Tetra Pak Index 2017, ada sekitar 132 juta pengguna internet di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hampir setengahnya atau sekitar 40% adalah penggila media sosial.
Dia menjelaskan Baznas ingin memberikan layanan kepada masyarakat digital dengan layanan seoptimal mungkin yang memuaskan mereka. Untuk itu ada tiga strategi atau platform yang dilakukan, yaitu:
Pertama, penggalangan dana melalui platform digital milik Baznas, seperti website, fanpage, dan sosial media milik Baznas serta apps store Baznas dalam bentuk muzaki corner.
Baca Juga
Kedua, menggunakan platform komersial, dengan memasukkan Baznas ke berbagai platform e-commerce, misalnya di elevania.co.id, bukalapak.com, tokopedia.com, kaskus.co.id, blibli.com, ebaba.com dan mataharimall.com.
Selain itu juga platform crowdfunding yaitu kitabisa.com dan akan terus ditambah lagi demi memudahkan para muzaki (pembayar zakat) dalam menunaikan kewajiban membayar zakat, infak , dan sedekah.
Kemudian platform ketiga adalah media sosial yang sedang dirintis. Strategi itu merupakan inovasi Baznas untuk mendorong penggunaan sosial media karena adanya kemudahan bagi para donasi.
Arifin menjelaskan selama ini pengguna memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan jaringannya. Padahal, lanjutnya, dengan kultur gotong royong dan kebersamaan yang kuat, media sosial bisa digunakan sebagai sarana tolong menolong dan berbagi rezeki.