Kabar24.com, DENPASAR—Transaksi valuta asing di Bali pada triwulan III/2017 menunjukkan peningkatan 23,92% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali mencatat nominal transaksi jual-beli valas pada triwulan laporan mencapai Rp10,58 triliun yang terdiri dari transaksi pembelian senilai Rp 5,20 triliun dan transaksi penjualan Rp 5,39 triliun.
“Peningkatan transaksi kegiatan usaha penukaran valuta asing [KUPVA] pada triwulan III 2017 sejalan dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara [wisman] yang berkunjung ke Bali yang pada triwulan laporan merupakan periode peak season pariwisata di Bali,” jelas Kepala BI Bali Causa Iman Karana, Rabu (6/12/2017).
Jumlah kunjungan wisman ke Bali pada triwulan ketiga tercatat tumbuh sebesar 27,51% (yoy) dengan 1,74 juta orang, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 24,54% (yoy).
Bila dibandingan dengan tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman ke Bali juga lebih tinggi, dimana pada triwulan II/2016 jumlah wisman tercatat sebesar 1,36 juta orang.
Causa mengungkapkan selain didorong jumlah kunjungan wisman, peningkatan jumlah transaksi jual-beli valas juga didorong oleh bertambahnya jumlah jaringan kantor KUPVA BB berizin di Pulau Dewata. Jumlah kantor kantor KUPVA BB yang berhasil dihimpun sampai dengan periode September 2017, untuk yang berizin tercatat 704 kantor.
Baca Juga
Rinciannya, 123 kantor pusat (KP) dan 581 kantor cabang (KC). Jika dibandingkan dengan periode akhir tahun 2016, perkembangan jumlah jaringan tersebut bertambah sebanyak 13 kantor, yang merupakan penambahan 31 KC dan pengurangan 18 KP.