Kabar24.com, JAKARTA – Usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, dua bus yang berisikan perwakilan DPD 1 Partai Golkar meyambangi rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).
Sejumlah politisi Golkar yang terlihat menyambangi kediaman wapres yakni Airlangga Hartarto, Yorrys Raweyai, Dedi Mulyadi, Sarmuji dan lainnya.
Ditemui usai pertemuan, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa pertemuan DPD dengan Presiden mendiskusikan perihal kondisi Golkar saat ini Ketua Umum Setya Novanto tengah mengikuti proses hukum.
Dalam pembicaraan dengan Presiden, Dedi mengatakan DPD 1 juga mengajukan nama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk menjadi Ketua Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang rencananya akan digelar Desember.
“Dan meminta izin Pak Presiden karena beliau adalah menteri dan sebagai menteri kami meminta izin, dan Presiden mengizinkan,” jelas Dedi.
Dedi mengatakan Presiden mengharapkan solidaritas dan kondisi prima Partai Golkar, mengingat partai tersebut memiliki peran yang besar dalam pembangunan nasional ke depan.
Baca Juga
“Dan tentunya Presiden menyerahkan sepenuhnya kepada Golkar sesuai dengan kebutuhan organisasi , prinsip dasarnya adalah Golkar harus menjaga stabilitas politik dan stabilitas ekonomi secara nasional,”jelasnya.
Setelah mendapat restu dari Presiden, rombongan DPD menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk berkonsultasi dengan politisi senior Partai Berlambang Pohon Beringin tersebut.
Dalam pertemuan itu, Wapres JK memberikan wejangan terhadap keinginan DPD 1 yang munaslub segera dilakukan.
“Beliau (Wapres JK) menyampaikan sebuah partai tidak mungkin survive kalau opininya negatif. Tinggal Golkar diharapkan melakukan peruabah kepemimpinan untuk mengubah opini negatif menjadi opini positif, itu harapan Pak JK dan itu tidak boleh terlalu lama,” jelasnya.