Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBNU Sampaikan Tiga Kali Terima Kasih Ke Presiden Jokowi, Ini Rinciannya

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan tiga kali terima kasih kepada Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada pembukaan Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Mataram, NTB.
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan), Ketua PBNU KH Said Agil Siradj (kiri) dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (kedua kiri) memukul Gendang Beleq saat membuka Munas Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama di Mataram, Kamis (23/11)./ANTARA-Ahmad Subaidi
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan), Ketua PBNU KH Said Agil Siradj (kiri) dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (kedua kiri) memukul Gendang Beleq saat membuka Munas Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama di Mataram, Kamis (23/11)./ANTARA-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan tiga kali terima kasih kepada Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada pembukaan Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Mataram, NTB.

Pertama, terima kasih karena Presiden Jokowi telah menerbitkan Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat. Menurutnya, demi keutuhan NKRI dan ketenangan masyarakat, maka ideologi kelompok radikal harus dibubarkan.

“Warga HTI, monggo kalau mau masuk NU, pintu terbuka,” katanya di Mataram, dikutip dari laman Kementerian Agama, Kamis (23/11/2017).

Terima kasih kedua disampaikan Said Aqil karena presiden telah menerbitkan Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter sebagai ganti Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Lima Hari Sekolah.

Menurutnya, kebijakan itu tepat mengingat bila lima hari sekolah tetap dijalankan, kesempatan anak sekolah belajar agama menjadi terbatas.

Terima kasih ketiga karena presiden telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. “Ini bentuk pengakuan pemerintah dan negara akan peran santri dalam perjuangan,” ujarnya.

Rais ‘Am PBNU KH Ma’ruf Amin menambahkan bahwa Hari Santri merupakan bentuk pengakuan negara, meski itu terjadi setelah 70 tahun. “NU menyampaikan terima kasih kepada Presiden,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “NU punya tanggung jawab besar mengawal negara dan bangsa dari berbagai ancaman. Itu harus diemban semua pengurus dan warga NU."

Pembukaan Munas dan Konbes dihadiri lebih dari 1000 undangan. Disamping itu, ribuan warga Nahdliyyin NTB dan provinsi lainnya juga memadati halaman masjid.

Tampak hadir Mustasyar PBNU KH Maemun Zubair, Menag Lukman Hakim Saifuddin,dan Gubernur NTB TBG Zainul Majdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper