Bisnis.com, JAKARTA—Credit Suisse memprediksi nilai kekayaan global akan terus tumbuh pada laju yang sama dalam lima tahun ke depan yakni sebesar 3,9% menjadi Rp341 triliun pada 2022.
Negara ekonomi berkembang diperkirakan akan menghasilkan kekayaan lebih cepat dari negara-negara maju. Kelompok negara ekonomi berkembang kemungkinan akan menguasai 22% pangsa kekayaan global pada 2022.
“Kontribusi terbesar diperkirakan datang dari China. Nilai kekayaan dari negara ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 33%,” tulis laporan tersebut, Kamis (23/11/2017).
Kekayaan yang diperoleh dari sektor nonfinansial diperkirakan akan melampaui kekayaan dari sektor finansial, yakni dengan tumbuh sekitar 1% per tahun dalam lima tahun ke depan. Adapun, utang rumah tangga diperkirakan meningkat sebesar 37% dalam lima tahun ke depan.
Selain itu jumlah jutawan global juga diperkirakan tumbuh 22% hingga 2022, yakni dari 36 juta orang saat ini menjadi 44 juta pada 2022.
Adapun untuk kelompok UHNWI (orang-orang yang memiliki kekayaan di atas US$50 juta) cenderung meningkat sebesar 30% hingga 2022 atau naik dari 45.000 menjadi 193.000 orang.
Baca Juga
Nilai kekayaan di Asia Pasifik (termasuk China dan India) diperkirakan tumbuh 29% dalam lima tahun ke depan sehingga mencapai US$115 triliun. Pertumbuhan tercepat diperkirakan berasal dari negara-negara berkembang seperti India (7,5% per tahun), Indonesia (8,7% per tahun), dan Filipina (9,4% per tahun).
Di Asia Pasifik, jumlah jutawan diperkirakan meningkat sebesar 7,2% per tahun menjadi 11,7 juta orang pada 2022. Sementara itu untuk kelompok UHNW diperkirakan bertambah sekitar 52.000 orang dengan laju 6,8% per tahun pada periode yang sama.