Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Iran Hassan Rouhani mengumumkan bahwa masa kekuasaan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) telah usai.
Dalam pidatonya pada Kongres Nasional Kelima di Teheran, Selasa (21/11) malam waktu setempat, Rouhani mengucapkan terima kasihnya kapada seluruh pejuang Islam yang membantu mengakhiri kebiadaban kelompok militan tersebut.
“Perjuangan itu dilakukan masyarakat dan tentara Suriah, Irak, dan Libanon, dan kita membantu mereka atas dasar kewajiban beragama,” tutur Rouhani, berdasarkan pernyataan yang dipublikasikan website resmi kepresidenan, seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu (22/11/2017).
Selama beberapa tahun terakhir, Garda Revolusi Iran telah ikut berjuang mendukung Presiden Suriah Basyar Al-Assad dalam mempertahankan pemerintahannya dan bertempur memperebutkan wilayah kekuasaan.
Laporan Reuters memaparkan bahwa pada Minggu (19/11), pasukan Suriah dan sekutu-sekutunya berhasil merebut dan memegang kendali penuh atas Albu Kamal.
Kota ini diketahui sebagai kota penting terakhir yang dikuasai ISIS di Suriah. Wilayah kekuasaan ISIS memang telah semakin menyempit sepanjang tahun ini akibat tekanan dua kampanye militer yang bersaing.
Kelompok teror ini telah menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah sejak 2014, namun pertahanannya mulai melemah menyusul kekalahannya dalam pertempuran Mosul di Irak.
Meski demikian, badan-badan intelijen barat tetap mengingatkan bahwa ISIS masih dapat mengilhami serangan terhadap warga sipil di seluruh dunia.
Rouhani berencana bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari ini untuk pembicaraan lebih lanjut mengenai masa depan Suriah.