Kabar24.com, JAKARTA - Penahanan Setya Novanto berlangsung bak drama. Berawal dari "hilangnya" Ketua Umum Golkar ini saat disambangi penyidik KPK ke rumahnya, kisah Setnov Minggu malam berujung di kursi roda.
Petugas mendorong kursi roda berisi Ketua DPR itu dari ruang perawatan di RSCM menuju kendaraan yang akan membawanya ke Rutan KPK.
Sebelumnya, saat "hilang", Setya Novanto mengalami kecelakaan tunggal. Info awal menyebutkan mobil yang dikendarai jurnalis Metro TV yang membawa Setya Novanto menabrak tiang listrik.
Anehnya, tiang listrik dimaksud tidak nampak bengkok sama sekali. Kisah pun berganti, yang ditabrak mobil pembawa Setya Novanto bukan tiang listrik melainkan tiang lampu.
Kisah kecelakaan Setya Novanto pun sempat diwarnai cerita soal benjol segede bakpao di kepala sang tersangka korupsi pengadaan proyek e-KTP ini. Belakangan, soal benjol sebesar bakpao menjadi bahan olok-olok seperti halnya tentang tiang listrik yang harus diselamatkan.
Minggu malam, kisah tentang Setya Novanto berakhir dengan penahanan.
Baca Juga
Wakil ketua KPK Laode Syarif menegaskan bahwa ketua DPR Setya Novanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi E-KTP telah masuk ke dalam tahanan KPK, Minggu malam.
Itu terjadi setelah tim dokter memberikan penilaian bahwa tersangka sudah tidak memerlukan lagi rawat inap di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Setelah tim dokter yang terdiri dari para dokter RSCM dan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menyatakan bahwa tersangka Setya Novanto sudah tidak perlu lagi menjalankan rawat inap di rumah sakit, maka kami KPK sudah bisa pindahkan tersangka ke tahanan KPK," kata Laode, di Jakarta, Minggu malam seperti dikutip Antara.
Saat KPK melakukan jumpa pers bersama dengan pengelola RSCM, IDI dan tim dokter, di RSCM, aparat penyidik KPK didampingi kepolisian memindahkan Setya Novanto dari RSCM ke tahanan KPK.
Dalam perjalanan keluar RSCM, Setya Novanto tampak duduk di kursi roda menuju mobil untuk dipindahkan ke rumah tahanan KPK.