Kabar24.com, JAKARTA—Partai politik tak mengusung kadernya sendiri dalam pilkada di Jawa Barat. Hal itu dinilai sebagai sikap pragmatis partai untuk meraih kekuasaan.
Tiga calon kuat gubernur Jawa Barat yaitu Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi hingga kini mendominasi ruang wacana kontestasi pilkada yang akan dihelat tahun depan di provinsi tersebut.
Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan ironis ketika Partai Golkar tak mencalonkan Dedi Mulyadi dan malah mengusung Ridwan Kamil. Padahal secara politis modal Bupati Purwakarta itu sangat kuat dari popularitas, elektabilitas hingga posisi struktural di tingkat DPD Partai Golkar Jawa Barat.
Menurut Ray, Partai Golkar meninggalkan kader yang menonjol di Jawa Barat. Bahkan Partai Golkar hanya menargetkan ‘Jabar 2’, padahal partai berlambang beringin itu memiliki 17 kursi di DPRD Jawa Barat.
Pun demikian dengan PDIP yang memiliki 21 kursi di DPRD Jawa Barat. Kendati belum secara resmi mendeklarasikan calonnya, PDIP hingga kini belum memiliki kandidat kuat bagi calon gubernur. Partai tersebut, bahkan cenderung dekat dengan Dedi Mulyadi.
“Golkar dan PDIP sepertinya kurang kader buat masuk lanskap politik karena masalah kalkulasi menang dan tidak menang. Apa lagi Golkar betul-betul pragmatis. Padahal kedua partai sudah berdiri sejak Orde Baru. Di Jawa Barat itu partai hampir tidak mencalonkan kadernya. Satu-satunya calon yang punya basis politik yang real itu Dedi Mulyadi,” ujarnya, Rabu (8/11/2017).
Hal itu, kata dia, menutup kesempatan berkarir politik yang baik dalam tubuh partai. Padahala, seharusnya kader partai berlomba menjadi yang terbaik dalam tubuh organisasi dan mendapatkan penghargaan dengan menaikan karir politiknya.
“Sehingga ada jaminan kalau terbaik secara politik bisa naik prestasinya sehingga ke depan seperti itu. Nantinya presiden itu adalah kader parpol yang terbaik yang pernah memimpin di setiap level,” ujarnya.
Di sisi lain, dia menilai sikap pragmatis partai tak terlepas dari Jawa Barat yang memang merupakan lumbung suara. Jumlah pemilih terbesar di Indonesia ada di Jawa Barat yang sekitar 32 juta jiwa.