Bisnis.com, SURABAYA – Menyusul pencairan dana penyertaan modal negara atau PMN yang sudah mencapai 100%, Perum Bulog akan menggenjot pembangunan infrastruktur pascapanen dari suntikan pemerintah sebesar Rp2 triliun tersebut.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Perum Bulog, Wahyu Suparyono menyampaikan Bulog berkomitmen memperkuat infrastruktur pascapanen untuk menunjang penugasan penyerapan komoditas pangan dari pemerintah.
“Suntikan dana sebesar Rp2 triliun tersebut nantinya akan kita gunakan juga untuk peningkatan penyerapan panen beras, juga akan kita gunakan untuk membangun sentra pengeringan jagung,” jelas Wahyu saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Gudang Kedelai Bulog di Sidoarjo, Rabu (8/11/2017).
Undang-undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Perpres No. 48 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada Perum Bulog mengamanatkan BUMN sektor pangan itu menjaga ketersediaan pangan dan dan stabilisasi harga pangan nasional baik di tingkat konsumen maupun produsen.
Rencana pembangunan infrastruktur pascapanen telah lama disusun oleh Perum Bulog. Kendati demikian, berbagai proses ditempuh untuk memastikan proyek berjalan sesuai ketentuan. Berdasarkan dokumen perencanaan, berikut infrastruktur pascapanen yang akan dibangun Bulog
1. Peningkatan penyerapan hasil panen gabah/beras petani melalui pembangunan Modern Rice Milling Plant (MRMP) dengan kapasitas total 1.000.000 ton setara Gabah Kering Panen (GKP) per tahun di sentra-sentra produksi padi,
2. Meningkatkan kemampuan serapan dan pengolahan beras lokal maupun impor dengan membangun 16 unit mesin Rice to Rice,
3. Meningkatkan nilai tambah hasil panen jagung melalui teknologi pengeringan modern dengan pembangunan 11 unit Drying Centre dan 64 unit penyimpanan (SILO) jagung di sentra produksi jagung,
4. Pembangunan 13 unit Gudang Kedelai di sentra produksi kedelai.
Pengembangan infrastruktur pascapanen itu diklaim merupakan kegiatan terbesar yang pertama kali dilakukan Perum BULOG selama 14 tahun terakhir.