Bisnis.com, SURABAYA – PT Pembangkit Jawa—Bali Services dan PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Timur mengadakan Electricity Talk, forum bisnis yang merangkul pemangku kepentingan dan dunia usaha di Jatim untuk membahas kesiapan pasokan listrik bagi industri.
Direktur Utama PT PJB Services A. Djati Prasetyo mengungkapkan diskusi bertajuk Business Forum, regulation, and Technology in Market Captive Power tersebut merupakan rangkaian dari Perayaan Hari Listrik Nasional yang atuh setiap 27 Oktober.
“Dengan diskusi seperti ini, PJBS ingin berkontribusi memajukan sektor ketenagalistrikan di Indonesia, khususnya sektor industri di Jatim yang didukung oleh ketenagalistrikan yang andal,” jelas Djati saat membuka Electricity Talk di Surabaya, Kamis (2/11).
Djati menjelaskan saat ini PJB Services telah memiliki wilayah kerja sebanyak 5.200 megawatt pembangkit yang tersebar di Indonesia. PJB Services berkomitmen terus meningkatkan cakupan bisnis seiring program pemerintah untuk meningkatkan pasokan listrik nasional.
PT PJB Services merupakan anak usaha PT Pembangkit Jawa—Bali dengan kepemilikan saham PJB sebesar 98%. PJB Services bergerak di lini bisnis pelayanan perawatan atau operation and maintenance services of power plant.
General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jatim Dwi Kusnanto mengungkapkan pemasok listrik di Jatim berkomitmen mendukung pertumbuhan industri di provinsi ujung timur Jawa tersebut. Apalagi, Jatim berambisi mencapai pertumbuhan 5,4% sepanjang tahun ini.
“Untuk dapat mendukung pertumbuhan ekonomi menuju 5,4%, konsumsi listrik harus tumbuh 7%—8% per tahun. Saat ini beban puncak Jatim 5.500 megawatt dan jatim juga mengirimkan daya ke provinsi sekitar,” jelas Dwi.
Adapun, Electricity Talk menghadirkan pelaku industri, pemangku kebijakan di Jawa Timur. Acara tersebut juga didukung oleh harian Bisnis Indonesia dan Majalah SWA.