Kabar24.com, SURABAYA – Provinsi Jawa Timur masih mempertahankan posisi sebagai wilayah dengan realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tertinggi selama Juli—September 2017 dibandingkan provinsi lainnya.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dipublikasikan Senin (30/10) menunjukkan pada triwulan ketiga tahun ini, Jatim mampu menarik PMDN sebesar Rp11,4 triliun atau 17,6% dari total PMDN nasional.
Porsi tersebut merupakan yang terbesar, disusul oleh DKI Jakarta sebesar Rp10,7 triliun atau 16,5% dan Jawa Barat sebesar Rp8,1 triliun atau 12,5% dari total PMDN nasional selama Juli—September 2017.
Adapun, pada periode tersebut, total realisasi investasi Jatim yaitu sebesar Rp15,7 triliun atau keempat tertinggi nasional.
“Realisasi PMDN untuk Jatim ini selalu yang paling tinggi. Banyak faktor pendukungnya seperti infrastruktur, tenaga kerja, suplai listrik, ktersediaan bahan baku, dan lokasi Jatim yang merupakan hub dari kawasan Indonesia bagian timur,” jelas Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim, Lili Soleh.
Secara rinci, data BKPM menunjukkan pada triwulan ketiga tahun ini, PMDN Jatim sebesar Rp11,44 triliun yang direalisasikan pada 292 proyek, atau sekitar 13% dari total realisasi proyek pada periode tersebut.
Baca Juga
Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA), Jatim menduduki peringkat ke-8 dengan nilai investasi sebesar US$319,3 juta pada 360 proyek.
Data yang sama menunjukkan realisasi PMDN Jatim juga merupakan yang tertinggi selama periode Januari—September 2017 yaitu sebesar Rp36,7 triliun atau 18,7% dari total capaian nasional.
Hal tersebut mendudukkan Jatim sebegai tujuan investasi terbesar ketiga di Indonesia dengan capaian Rp40,6 triliun.