Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai negara berkembang yang saat ini memfokuskan pada program pengembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat membutuhkan berbagai infrastruktur untuk menunjang kegiatan pembangunan yang dilaksanakan.
Dengan sebaran ribuan pulau-pulau yang membentang dari barat ke timur, Indonesia selayaknya memiliki SDM berkompetensi tinggi untuk mengembangkan diri dan memenuhi kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan berkelanjutan.
Perkembangan industri dan teknologi yang sangat besar/masif dewasa ini dan terlebih lagi di masa mendatang, membuat kebutuhan sarjana teknik di Indonesia akan meningkat sangat tinggi.
Seperti yang disampaikan oleh "Persatuan Insinyur Indonesia" (PII), dalam siaran persnnya, sektor infrastruktur akan menjadi serapan yang tinggi. Pemerintahan Jokowi yang saat ini sangat fokus pada kegiatan pembangunan infrastruktur membutuhkan puluhan ribu tenaga ahli teknik atau insinyur untuk membangun berbagai proyek infrastruktur yang telah dicanangkan pemerintah hingga 2019.
Menurut PPI, pembangunan infrastruktur di berbagai kawasan di Indonesia hingga tahun 2019 akan membutuhkan sedikitnya 82 ribu insinyur, sementara tenaga ahli yang tersedia saat ini hanya sebanyak 20 ribu orang.
Salah satu contoh megaproyek pembangkit 35 ribu MW dan ribuan km jalan, puluhan bandara dan pelabuhan baru. Proyek ini diharapkan bisa menjadi sarana pengembangan kapasitas bagi bangsa Indonesia untuk bisa bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sehingga seharusnya lebih banyak anak bangsa yang mampu menjadi ahli-ahli yang berkualitas dan punya kapasitas untuk melanjutkan pembangunan negeri ini.
Melihat kebutuhan ini, Fakuktas Teknik Universitas Indonesia bersama "Ikatan Alumni Fakuktas Teknik" Universitas Indonesia (ILUNI UI) melaksanakan kegiatan "FTUI Untuk Negeri" mulai tanggal 27-29 Oktober 2017 - yang dimaksudkan untuk meningkatkan ketertarikan kaum muda dan masyarakat luas pada umumnya terhadap ilmu teknik untuk mencetak berbagai profesi di bidang teknik berkompetensi tinggi, sebagai tulang punggung infrastruktur Indonesia.
Acara yang sekaligus memperingati hari Sumpah Pemuda itu diadakani dengan talkshow "Teknik untuk Negeri" di Gandaria City Mall dengan keynote speaker Prof. Dr. -Ing. B.J. Habibie dilanjutkan bincang-bincang bersama Prof. H. Muhamad Natsir PhD (Menristekdikti), Prof. Dr. M Anis (Rektor UI), Prof. Dr. Dedi Priadi (Dekan FTUI) Ir. Supangkat Iwan Santoso M.T. (Direktur Pengadaan PT. PLN), Ir. Sugihardjo MSi (Sekretaris Jendral Kemenhub) untuk mengulas perkembangan pembangunan teknologi rekayasa di Indonesia.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penganugerahan “Lifetime Engineering Dedication Award” kepada Presiden RI ke-3, Prof. Dr-Ing. BJ. Habibie, sebagai alumni FTUI yang telah mendedikasikan hidupnya dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.