Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah optimistis indeks demokrasi Indonesia akan kembali naik pada 2018 seiring dengan dimulainya tahun politik.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pelaksanaan pilkada di DKI Jakarta dan Sumatra Barat yang ramai dengan isu SARA dan hoax bisa mempengaruhi indeks demokrasi.
"Dengan upaya yang telah dilakukan oleh Polri, Kejaksaan, dan penegak hukum lain untuk menekan kampanye bermuatan ujaran kebencian, diharapkan tahun depan indeks bisa tumbuh," kata Tjahjo dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Kantor Staf Presiden, Kamis (19/10/2017).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) pada 2016 di tingkat nasional mencapai 70,09%. Angka tersebut menunjukkan tren penurunan sejak 2014 yakni 73,04% dan 2015 sebesar 72,82.
Hadir dalam kesempatan itu, antara lain, Menko Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri PAN-RB Asman Abnur, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Indeks Demokrasi Indonesia akan Naik di 2018
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pelaksanaan pilkada di DKI Jakarta dan Sumatra Barat yang ramai dengan isu SARA dan hoax bisa mempengaruhi indeks demokrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rio Sandy Pradana
Editor : M. Taufikul Basari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 menit yang lalu
Jubir RIDO Pede Ridwan Kamil-Suswono Menang Debat Ketiga, Ini Alasannya
42 menit yang lalu