Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Siapkan Misil Jika Korut Luncurkan Rudal

Hubungan antara AS dan Korea Utara masih memanas, pasca ancaman Korut melancarkan rudalnya ke negeri Paman Sam itu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Carlos Barria
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Carlos Barria

Kabar24.com, JAKARTA - Hubungan antara AS dan Korea Utara masih memanas, pasca ancaman Korut melancarkan rudalnya ke negeri Paman Sam itu.

Namun, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga tidak tinggal diam dengan ancaman tersebut, dan dia punya serangkaian langkah yang bakal diambil jika Korea Utara menyerang dengan rudal balistik.

Saat ini Korea Utara terus menerus menebarkan ketakutan ketika rezim komunis itu menyatakan mereka telah berhasil melakukan uji bom nuklir, yang bisa membuat hulu ledak untuk peluru kendali balistik antarbenua (intercontinental ballistic missiles).

Rezim Korea Utara juga menebar rasa takut kepada warga Jepang dengan menembakkan misil balistik melewati wilayah udara negara itu dan jatuh di lautan Pasifik. Ini menimbulkan ketegangan antara Pyongyang dan Barat.

Presiden AS, Donald Trump, tampaknya bereaksi keras dengan uji misil terakhir Korea Utara mengingat Pyongyang tidak mengindahkan beberapa sanksi peringatan Perserikatan Bangsa Bangsa, yang meminta penghentian program misil mereka.

Inilah yang menjadi kekhawatiran dunia. Joe Cirincione, Presiden Ploughshares Fund mengatakan Presiden Trump bisa memerintahkan serangan nuklir secepat dia menulis cuitan di Twitter. Trump dikenal getol mencuit berbagai hal termasuk pendapat pribadinya mengenai peristiwa internasional.

Kira-kira apa yang terjadi jika AS menyerang Korea Utara dengan senjata nuklir? Berikut tahap-tahapnya seperti dikutip Tempo.co dari Express

1. Presiden Trump akan Mendapat Ucapan Serangan Masuk
Perang dengan Korea Utara hanya akan dimulai jika Trump menerima ucapan atas serangan yang akan terjadi, entah dari AS atau dari negara sekutu. Pihak militer yang selalu berada di sisi Presiden akan membuka koper nuklir yang dikenal dengan sebutan football.
Koper hitam itu berisi rancangan nuklir komando Presiden untuk menghubungi pembantu militer di seluruh dunia.

2. Presiden Trump mendiskusikan rencananya dengan dua pejabat militer utama.
Presiden adalah satu-satunya pengambil keputusan namun dia tetap harus berkonsultasi dengan dua orang, yaitu wakil direktur operasi Pentagon yang bertugas di Pusat Komando Militer Nasional dan petugas komando strategis AS.

3. Presiden Trump mengambil keputusan dan perintah siap dijalankan.
Untuk memverifikasi perintah, petugas menyebutkan kode rahasia dan Presiden harus menjawab dengan kode yang tercetak di atas kartu yang disebut biscuit.

4. Kru peluncuran bersiap untuk menyerang
Kru peluncuran akan menerima rencana yang diverifikasi dan bersiap untuk menyerang. Para petugas akan membuka brankas, memasukkan serangkaian kode, dan membuka kunci untuk meluncurkan misil.

5. Misil diluncurkan
Hanya butuh waktu sekitar lima menit untuk peluncuran sebuah peluru kendali balistik antarbenua setelah Presiden memberi perintah. Misil diluncurkan dari bawah laut yang hanya butuh waktu 15 menit. Keseluruhan proses harus cepat mengingat misil yang ditembakkan ke AS bisa sampai dalam waktu 30 menit. Jika Donald Trump mau, AS bisa saja meluncurkan misil sebelum musuh melakukannya. Namun, sepertinya AS masih menahan diri untuk tidak memulai Perang Dunia III.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper