Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI BELGIA: Europalia, Cara Indonesia Menjual Seni & Budaya

Riuh tepuk tangan membahana di seantero ruangan gedung utama Bozar, yang biasa digunakan untuk pertunjukan seperti film dan opera di Brussel, Belgia, Selasa (10/10/2017) malam.

Kabar24.com, BRUSSEL — Riuh tepuk tangan membahana di seantero ruangan gedung utama Bozar, yang biasa digunakan untuk pertunjukan seperti film dan opera di Brussel, Belgia, Selasa (10/10/2017) malam.

Tepuk tangan makin kencang saat 14 laki-laki dengan pakaian tenun warna hitam-merah bercorak khas Aceh tampil kompak menampilkan karya budaya daerahnya, Tari Saman Gayo Lues. Beberapa penonton bahkan melakukan standing ovation atau tepuk tangan sembari berdiri usai tarian cepat dengan nyanyi-nyanyian yang tidak familiar bagi mereka itu selesai ditunjukkan.

Bedanya, mayoritas penonton yang hadir dalam acara tersebut bukanlah orang Indonesia. Meski tidak seluruh bangku penonton terisi, sambutan masyarakat Eropa untuk pementasan budaya Indonesia cukup riuh.

Belum lagi suguhan karya bersejarah dan seni dari berbagai daerah. Mengambil tema Ancestors and Rituals, pada pembukaan Europalia, ditonjolkan sisi unik Indonesia dari segi kepercayaan dari adat dan suku yang beragam.

Raja Philippe dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama-sama mengelilingi karya kedaerahan tersebut. Patung berpahat kayu berukuran tinggi, Ana Deo dari Flores menyambut Wapres JK dan rombongan di pijakan pertama.

Setelahnya, karya seni lainnya yang berbau kematian dan ritual berjejer di pelataran ruangan pertunjukan. Mulai dari Tau-Tau atau patung manusia dari Tana Toraja sampai patung sarkofagus, yang diketahui berfungsi untuk memandikan jenazah yang terbuat dari batu dari Minahasa.

LAPORAN DARI BELGIA: Europalia, Cara Indonesia Menjual Seni & Budaya

Patung-patung leluhur, topeng hudoq, kain beserta ikat kepala adat tertentu yang terkait dalam ritual penguburan juga dijejerkan. Dan yang tak ketinggalan, Si Gale-Gale dari tanah Toba.

Raja Belgia Philippe bahkan memuji keberagaman yang ada di Indonesia. Tidak hanya soal karya seni dan peninggalan sejarah, keberagaman itu terdiri dari biodiversity hingga suku dan agama..

Menurutnya, festival Europalia juga tak lepas dari gambaran menjaga keberagaman yang dimiliki Indonesia. Dia berharap Belgia bisa memahami keberagaman yang dimiliki Indonesia untuk diimplementasikan.

"Tak masalah apakah kamu orang Islam, Buddha, atau Kristen, beberapa ritual keagamaan menjembatani perbedaan. Europalia akan menghadirkan perbedaan itu," ujarnya saat menjamu Wapres Kalla di Royal Palace, sesaat sebelum pembukaan Europalia digelar.

LAPORAN DARI BELGIA: Europalia, Cara Indonesia Menjual Seni & Budaya

Europalia merupakan ajang bergengsi untuk mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat Eropa lewat berbagai macam pameran dan pertunjukan di Eropa selama 4 bulan ke depan.

Indonesia sendiri menjadi guest country setelah melalui tahap seleksi yang ketat untuk menyelenggrakan festival yang digelar dua tahunan sekali tersebut. Di wilayah Asia Tenggara sendiri, Indonesia menjadi negara pertama yang tampil pada festival tersebut.

Europalia sendiri melibatkan 316 seniman dan menampilkan pameran barang seni, benda bersejarah, beberapa destinasi wisata, sastra, pemutaran film, performa seni, hingga pertemuan bisnis dengan para pengusaha.

 

Adapun, rangkaian kegiatan Festival Seni Budaya Europalia akan diselenggarakan di tujuh negara di Eropa yaitu Belgia, Inggris, Perancis, Polandia, Jerman, Belanda dan Austria.

Indonesia memang mesti merogoh kocek untuk penyelenggaraan sebesar Rp160 miliar. Namun, Wapres JK mengharapkan nation branding yang ditonjolkan dalam festival tersebut akan memberikan keuntungan berkali lipat untuk pengembangan industri pariwisata dan peningkatan ekonomi dalam negeri.

Selain itu, Wapres menilai Europalia juga menjadi ajang untuk merekatkan kerja sama selain di bidang pariwisata, misalnya  di bidang kebudayaan dan ekonomi.

"Penting untuk turisme, kerjasama lainnya dan kerja sama kebudayaan. Seperti ini merupakan promosi baik untuk pariwisata kita," ujarnya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan bahwa Europalia selama ini dikenal sebagai pameran seni dan budaya terbesar di Eropa.

Retno mengatakan pemerintah juga menginginkan agar Europalia menjadi media  presentasi dan segala potensi yang ada untuk menarik investasi.

"Oleh karena itu kegiatan yang terkait investasi ini juga salah satu cara kita untuk mempresentasikan potensi kita sehingga kita juga menarik wisatawan baik dari Belgia maupun Eropa untuk berkunjung ke Indonesia," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper