Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejahatan Siber, Presiden Jokowi Ingatkan Polisi Antisipasi Perubahan Global

Presiden Joko Widodo mengingatkan mengenai perubahan global yang dapat memengaruhi pola kejahatan yang terjadi dalam arahan kepada jajaran kepolisian se-Indonesia.
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan ke arah warga seusai melakukan kunjungan di Pondok Pesantren An-Nuqoyah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Minggu (8/10)./ANTARA-Saiful Bahri
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan ke arah warga seusai melakukan kunjungan di Pondok Pesantren An-Nuqoyah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Minggu (8/10)./ANTARA-Saiful Bahri

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengingatkan mengenai perubahan global yang dapat memengaruhi pola kejahatan yang terjadi dalam arahan kepada jajaran kepolisian se-Indonesia.

Kepala Negara mengatakannya dalam pembukaan Apel Kasatwil Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2017 di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah. Agenda rutin tahunan ini mengambil tema Polri yang Promoter (profesional, modern, dan terpercaya) untuk merapatkan barisan guna menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif menjelang pilkada serentak 2018.

"Pasti kejahatan pun juga akan berubah lebih canggih lagi. Kejahatan siber pasti lebih banyak dari kejahatan-kejahatan biasa. Hal-hal inilah yang harus kita antisipasi," kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi, Senin (9/10/2017).

Menurutnya, Polri dan jajaran pengamanan terkait harus memahami bahwa kesiapsiagaan dalam menjaga keamanan negara harus semakin ditingkatkan. Karena faktor keamanan sendiri disebutnya dapat berperan penting dalam proses pembangunan negara ini.

Demikian halnya menjelang pilkada serentak mendatang. Pengalaman-pengalaman sebelumnya dalam proses penyelenggaraan pemilihan kepala daerah juga dapat dijadikan pembelajaran tersendiri bagi Polri untuk mampu menangani situasi.

Berdasarkan pengalamannya, menjelang masa-masa itu, suasana memang akan menghangat. Namun, di saat itulah Polri dituntut berperan aktif untuk mengendalikan suasana agar tidak semakin memanas dan menyulut perpecahan di kalangan masyarakat.

"Tugas kita adalah meluruskan isu-isu yang memanaskan situasi. Kalau sudah pada tahap membahayakan, ya penegakan hukum harus tegas. Tidak usah melihat itu siapa," ia menegaskan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper