Kabar24.com, SURABAYA – Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya membukukan hasil temuan makanan, kosmetik, dan obat-obatan ilegal senilai Rp5 miliar sepanjang tahun ini.
Kepala Balai Besar POM Surabaya Hardaningsih mengungkapkan hasil tangkapan tersebut dikumpulkan sejak awal tahun dari fungsi pengawasan BPOM di selurh saluran distribusi.
Berbagai produk ilegal itu akan segera dimusnahkan pada akhir tahun ini.
“Itu perhitungan dalam skala ekonomi dari seluruh barang bukti yang merupakan temuan BBPOM. Paling banyak itu memang makanan, lalu obat-obatan tradisional, disusul oleh kosmetik. Secara volume, temuan obat-obatan sebenarnya tidak terlalu banyak,” ujar Hardaningsih di Surabaya, Rabu (4/10).
Hardiningsih menambahkan dari seluruh temuan BBPOM Surabaya senilai Rp5 miliar tersebut, sebagian besar atau sebanyak 30%-nya merupakan produk makanan.
Pada akhir 2016 lalu BBPOM Surabaya memusnahkan berbagai produk ilegal yang nilainya mencapai Rp8,3 miliar. Barang tersebut merupakan hasil pengawasan BPOM selama 2015—2016 dengan jumlah produk ilegal mencapai 2.229 jenis.
Baca Juga
Adapun, BPOM kemarin meluncurkan program Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo. Program tersebut diusung karena maraknya kasus penyalahan obat yang terjadi akhir-akhir ini.
Ada beberapa strategi pengawasan yang akan dilakukan BPOM untuk mencegah terjadinya peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat, dimulai dari berbagai upaya pencegahan, pengawasan, dan penindakan pada pelanggar hukum.
Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito mengatakan perlu dukungan berbagai pihak untuk dapat memberantas obat ilegal dan penyalahgunaan obat di Indonesia hingga ke akarnya.
“Kasus penyalahgunaan obat sudah sangat memprihatinkan, apalagi ada korban jiwa dari generasi muda. Hal ini harus menjadi perhatian dan tanggung jawab seluruh pihak baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat untuk terlibat memberantas sampai tuntas,” jelas Penny.